Hacker Anonymous Dukung Ukraina Lawan Rusia, Hasilnya?
Jakarta, CNBC Indonesia - Tak lama setelah Rusia menyerang Ukraina, sebuah kelompok hacker yang dikenal bernama Anonymous menyatakan perang siber melawan negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin itu. Lalu bagaimana hasilnya?
Anonymous mengklaim bertanggung jawab atas berbagai serangan siber di Rusia. Dari web pemerintah, berita dan perusahaan terkemuka negara itu yang dinonaktifkan, hingga membocorkan data lembaga sensor media Roskomnadzor.
Salah satu pendiri perusahaan keamanan siber Security Discovery, Jeremiah Fowler mengatakan klaim tersebut nampaknya benar. Dia bekerja sama dengan para peneliti di perusahaan Website Planet untuk memverifikasi klaim tersebut.
"Anonymous telah terbukti menjadi kelompok yang sangat cakap telah menembus beberapa target, catatan, dan database di Federasi Rusia," tulisnya dalam laporan itu, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (16/3/2022).
Fowler mengatakan 92 dari 100 database Rusia yang dianalisis telah dikompromikan. Ini terdiri dari retailer, penyedia internet dan situs antar pemerintah Rusia, termasuk juga Commonwealth of Independent States atau CIS yang merupakan organisasi berisi Rusia dan negara bekas Soviet lain.
Ada banyak file CIS dihapus sementara ratusan folder diubah namanya menjadi 'putin_stop_this_war". Selain itu diungkap pula alamat email dan kredensial administratif terungkap.
Selain itu ada juga basis data lain yang berisi lebih dari 270 ribu nama dan alamat email berhasil diretas. "Kami tidak tahu apakah data telah diunduh atau apa yang akan dilakukan peretas dengan informasi ini," kata Fowler.
Basis data lain berisi soal informasi keamanan, password internal dan sejumlah besar kunci rahasia. Fowler mengatakan itu membuka kunci data terenkripsi.
Fowler juga mengatakan klaim akun Twitter @YourAnonNews meretas stasiun TV pemerintah Rusia sebagai hal benar. "Saya akan menandainya sebagai benar jika saya menjadi pemeriksa fakta," ujarnya.
"Mitra saya di Security Discovery, Bob Diachenko telah menangkap live feed dari website dan memfilmkan layarnya. Jadi kami bisa memvalidasi mereka telah meretas setidaknya satu umpan langsung (dengan) pro Ukraina dalam bahasa Rusia".
(npb/roy)