China Retas Situs Ukraina Sebelum Diserang Rusia, Ada Apa?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
11 April 2022 11:25
Ilustrasi peretasan jaringan internet
Foto: CNBC

Jakarta, CNBC Indonesia - China dituduh telah melakukan peretasan terhadap situs web di Ukraina sehari sebelum negara tersebut diserang Rusia. Tidak jelas apakah aksi tersebut untuk membantu Rusia. Namun pejabat intelijen Barat percaya bahwa tujuannya adalah spionase.

The Times pertama kali melaporkan bahwa peretas yang diduga berbasis di China, mulai menargetkan situs web Ukraina pada 23 Februari, tepat sehari sebelum invasi.

Hal itu menimbulkan pertanyaan apakah mereka telah mengetahui sebelumnya tentang rencana Rusia dan apakah ada niat untuk mendukung Moskow.

Mengutip BBC, Senin (11/4/2022), sejumlah besar organisasi pemerintah dan komersial Ukraina dikatakan telah menjadi sasaran peretas, termasuk organisasi yang terkait dengan tenaga nuklir.

Namun beberapa pejabat Barat percaya bahwa tujuan dari serangan siber bahkan lebih kompleks.

"Sejak akhir Februari, aktor siber China telah meluncurkan serangan siber terhadap jaringan pemerintah dan militer di Ukraina, Rusia, dan Belarusia," klaim seorang pejabat intelijen barat.

"Rusia diamati menjadi target signifikan dari aktivitas dunia maya China baru-baru ini," tambah mereka.

Klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen, meskipun sejumlah peneliti dan perusahaan keamanan siber mengatakan mereka telah melihat beberapa aktivitas China dan sedang menyelidikinya.

China selalu menepis tuduhan bahwa mereka terlibat dalam spionase dunia maya. China bahkan baru-baru ini menuding pemerintah Barat, dan khususnya AS, atas peretasan jaringannya.

"Penargetan target Ukraina dan Rusia dilakukan dengan cara yang tidak terselubung. Salah satu alasan yang mungkin untuk ini adalah mencoba dan 'memberi tanda palsu' pada aktivitas tersebut," pejabat intelijen itu menjelaskan.

Jadi ada kemungkinan China mengambil keuntungan dari konflik untuk memata-matai, tidak hanya di Ukraina tetapi juga Rusia, Belarusia dan negara-negara lain.

Di sisi lain, China mungkin mencoba melakukannya dengan menggunakan 'bendera palsu' sehingga bisa menyalahkan pemerintah Barat jika ketahuan.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Joe Biden Tangkap Mata-Mata China Pakai AI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular