
Grup Hacker Anonymous Gencarkan 'Perang Siber' Lawan Rusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia dan Ukraina tak hanya berbekal senjata dan bom di dunia nyata. Salah satunya kelompok peretas Anonymous mengatakan sedang dalam peran dunia maya melawan Presiden Vladimir Putin dan pemerintahnya.
Kelompok itu juga memanggil para hacker di seluruh dunia untuk menargetkan Rusia, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (1/3/2022).
Dalam tweetnya tertanggal 24 Februari mengatakan kelompok global yang terhubung bersiap untuk bertindak. "Dan kami akan me-retweet upaya mereka," tulis akun itu.
Berselang beberapa hari, akun tersebut mengklaim menjadi dalang penonaktifan situs web milik raksasa minyak Rusia Gazprom, kantor berita RT, dan sejumlah lembaga pemerintah Rusia serta Belarusia. Termasuk di dalamnya situs resmi Kremlin yang menjadi korban dalam peretasan tersebut.
Postingan berikutnya juga mengungkapkan telah mengganggu penyedia layanan internet Rusia, membocorkan dokumen serta email dari produsen senjata Belarusia Tetraedr. Selain itu juga menonaktifkan pasokan gas yang disediakan Tvingo Telecom, penyedia layanan telekomunikasi Rusia.
"Anonymous memiliki operasi berkelanjutan untuk menjaga situs web pemerintah tetap offline dan mendorong informasi kepada orang-orang Rusia, sehingga mereka bisa bebas dari mesin sensor negara Putin. Kami juga memiliki operasi berkelanjutan untuk menjaga agar orang-orang Ukraina tetap online, ungkap pemilik akun.
"Rusia mungkin menggunakan bom menjatuhkan orang tidak bersalah, namun Anonymous punya laser membunuh situs web pemerintah Rusia".
Namun menurut orang dibalik akun Twitter Anonymous menyangkal itu adalah akun resmi kelompok. "Kami adalah gerakan perlawanan yang terdesentralisasi. Tidak ada akun #Anonymous resmi," ungkapnya.
Di sisi Rusia pun juga mengandalkan hacker dalam perang ini. Minggu lalu, Reuters melaporkan software penghapusan data dilaporkan menyerang lembaga pemerintah dan keuangan Ukraina.
Situs web pemerintah Ukraina ditutup karena serangan DDoS. Rusia membantah terlibat dalam aksi tersebut.
(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hacker Pro-Ukraina Bergerak, Setop Mobilisasi Tentara Rusia
