
Satelit Internet Ukraina Diretas Hacker, AS Turun Tangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan intelijen Barat sedang menyelidiki serangan siber oleh hacker tak dikenal yang mengganggu akses internet satelit broadband di Ukraina saat serang Rusia terjadi.
Analis untuk Badan Keamanan Nasional AS, organisasi keamanan siber pemerintah Prancis ANSSI dan intelijen Ukraina mencari apakah sabotase jarak jauh dari layanan penyedia internet satelit adalah ulah hacker yang didukung Rusia. Dan apakah para hacker itu mempersiapkan medan perang dengan mencoba memutuskan komunikasi di Ukraina.
Mengutip laporan Reuters, Senin (14/3/2022), serangan digital pada layanan satelit dimulai pada 24 Februari antara pukul 05:00 dan 09:00, tepat ketika pasukan Rusia mulai masuk dan menembakkan rudal, menyerang kota-kota besar Ukraina termasuk ibu kota, Kyiv.
Penyebabnya masih diselidiki, tapi modem satelit milik puluhan ribu pelanggan di Eropa dimatikan, menurut seorang pejabat perusahaan telekomunikasi AS Viasat, yang memiliki jaringan yang terpengaruh.
Hacker menonaktifkan modem yang berkomunikasi dengan satelit KA-SAT Viasat Inc, yang memasok akses internet ke beberapa pelanggan di Eropa, termasuk Ukraina. Lebih dari dua minggu kemudian beberapa modem masih tetap offline.
Serangan siber paling signifikan yang diungkapkan secara publik sejauh ini telah menarik minat intelijen Barat karena Viasat bertindak sebagai kontraktor pertahanan untuk Amerika Serikat dan banyak sekutu lainnya.
Pablo Breuer, mantan teknolog untuk komando operasi khusus AS, atau SOCOM, mengatakan mematikan konektivitas internet satelit dapat menghambat kemampuan Ukraina untuk melawan pasukan Rusia.
"Radio darat tradisional hanya menjangkau sejauh ini. Jika Anda menggunakan sistem pintar modern, senjata pintar, mencoba melakukan manuver senjata gabungan, maka Anda harus mengandalkan satelit ini," kata Breuer.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Grup Hacker Anonymous Gencarkan 'Perang Siber' Lawan Rusia