Terungkap, Ini yang Bikin Covid Omicron Tak Semematikan Delta

Tech - Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
04 March 2022 07:25
Zona merah di Kelurahan Kerukut, Tamansari, Jakarta, Senin (10/1/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: Zona merah di Kelurahan Kerukut, Tamansari, Jakarta, Senin (10/1/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasien yang terinfeksi virus corona varian Omicron dilaporkan mengalami gejala yang berbeda dari varian Delta. Kebanyakan dari mereka mengalami gejala yang menyerupai flu biasa.

Kendati demikian, studi HKUMed Hong Kong menyebutkan varian omicron memiliki laju infeksi dan replikasi di bronkus (saluran pernafasan) 70 kali lebih tinggi dari varian Delta dan varian awal.

Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan, mengatakan ini lah kenapa gejala-gejala Omicron itu banyaknya berurusan dengan saluran nafas.

"Apa itu, batuk, nyeri tenggorok, gatal di tenggorok, kemudian hidung tersumbat, pilek atau rinore," ujarnya.

Sementara itu laju infeksi dan replikasi Omicron pada paru dilaporkan 10 kali lebih rendah dari varian awal. Itulah sebabnya jarang ditemui gejala seperti sesak napas dan demam tinggi.

"Inilah yang bisa menjelaskan kenapa gejala-gejala yang melibatkan radang di paru seperti sesak nafas, demam yang tinggi, itu kurang karena memang replikasi di jaringan paru 10 lebih rendah dibandingkan yang lain," jelas Erlina.

Meski gejalanya tak begitu parah, varian Omicron tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya, Covid-19 varian baru ini memiliki dalam penularan yang lebih cepat dari varian Delta dan varian-varian sebelumnya.

Apalagi bagi para lansia, orang yang belum pernah divaksin, mereka yang punya komorbid dan anak-anak terutama yang belum divaksin.

"Kita mendengarkan laporan kematian dari Inggris, AS, Jerman, Belanda terus ada setiap harinya karena Omicron ini sebagian kecil menimbulkan keparahan penyakit. Jadi dikatakan antara 0,03% hingga 1%," jelasnya.

Oleh karena itu vaksinasi harus terus digencarkan, masyarakat yang belum divaksin harus segera di vaksin penuh. Mereka yang sudah divaksin penuh enam bulan sebelumnya harus segera disuntik booster vaksin.

"Vaksinasi tetap penting, omicron ini bisa dilumpuhkan oleh antibodi dan kemampuannya lebih tinggi pada pasien yang telah divaksin," terangnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Ini Beda Gejala Covid Varian Omicron dan Delta, Coba Cek!


(roy/roy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading