PCR atau Antigen Dulu? Ini Pertimbangan Memilih Tes Covid-19

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
21 February 2022 10:30
Sejumlah penumpang mengantre untuk melakukan pemeriksaan kesehatan Rapid Antigen dan Swab PCR di Terminal 3, Soekarno Hatta, Jumat (18/12/2020).  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Sejumlah penumpang mengantre untuk melakukan pemeriksaan kesehatan Rapid Antigen dan Swab PCR di Terminal 3, Soekarno Hatta, Jumat (18/12/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tes Covid-19 saat ini mudah sekali diakses, dua yang cukup populer adalah RT PCR (real time polymerase chain reaction) dan rapid test antigen.

RT PCR merupakan tes yang dapat mendeteksi sejumlah kecil materi genetik virus corona dalam spesimen yang dikumpulkan dari manusia.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, tes bekerja dengan memperkuat atau membuat salinan, materi genetik itu jika ada dalam sampel seseorang.

PCR mendeteksi jumlah virus corona yang sangat kecil dalam spesimen, membuat tes ini sangat sensitif untuk mendiagnosis Covid-19.

Meskipun sensitivitas ini dapat bermanfaat untuk mendeteksi virus corona setelah terpapar, itu juga berarti hasil PCR bisa saja positif bahkan setelah virus sudah tidak lagi menular.

"Tes PCR mungkin mengatakan Anda positif virus corona selama tiga atau empat minggu setelah Anda pulih karena masih mengambil infeksi lama dan fragmen kecil (virus) masih diperkuat," kata Analis Medis CNN Leana Wen, dokter darurat dan profesor tamu kebijakan dan manajemen kesehatan di George Washington University Milken Institute School of Public Health.

"Setelah tujuh sampai 10 hari, tes PCR itu bukan tes yang tepat," imbuhnya.

Mengutip laman CNN, Senin (21/2/2022), waktu yang tepat untuk melakukan tes PCR adalah ketika Anda diketahui atau diduga terpapar dengan seseorang yang terinfeksi Covid-19 atau sedang mengalami gejala, kata Albert Ko, Raj dan Indra Nooyi Profesor Kesehatan Masyarakat di Sekolah Kesehatan Masyarakat Yale.

Tes PCR dapat mendeteksi virus lebih awal dalam perjalanan infeksi setelah terpapar daripada tes antigen yang kurang sensitif.

Lalu bagaimana dengan tes Antigen?

Antigen dapat dilakukan setelah terinfeksi Covid-19 selama beberapa hari dan ingin memastikan bahwa Anda sudah tidak lagi menularkan virus kepada orang lain.

"'Terinfeksi' berarti saya memiliki virus di dalam diri saya. 'Menular' berarti saya mengeluarkan cukup banyak virus untuk menginfeksi orang lain, dan itu hanya terjadi selama puncaknya. Ini mengikuti kurva setelah seseorang terpapar." ujar Ko.

Panduan isolasi dari CDC saat ini adalah jika seseorang ingin melalukan tes antigen, pendekatan terbaik adalah saat menjelang akhir periode isolasi lima hari.

Mereka yang terus dites positif pada saat itu harus terus isolasi sampai mereka mencapai 10 hari setelah gejala dimulai. Orang yang dites negatif dapat berhenti mengisolasi tetapi harus memakai masker di sekitar orang lain sampai hari ke 10.

Sebuah studi pracetak di Inggris yang diterbitkan pada Desember 2021 menemukan bahwa setelah lima hari infeksi virus corona, 31% orang masih menular.

Sedangkan pada hari kedelapan, persentase tersebut turun menjadi 11% dan terus menurun selama beberapa hari berikutnya.

"Dengan adanya dua tes antigen - dua hari berturut-turut - yang keduanya negatif adalah indikator yang sangat baik bahwa seseorang tidak lagi menularkan virus."


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Naik Motor & Mobil Keluar Kota Wajib PCR, Ini Rinciannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular