Anda Positif Omicron? Coba 7 Cara Ini Agar Cepat Sembuh

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
17 February 2022 10:35
Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) mendata pasien Covid-19 untuk di evakuasi masuk ke dalam bus sekolah di Puskesmas Tebet, Jakarta, Kamis (3/2/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) mendata pasien Covid-19 untuk di evakuasi masuk ke dalam bus sekolah di Puskesmas Tebet, Jakarta, Kamis (3/2/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat penularan varian Covid-19 omicron terbilang cukup tinggi. Jadi bukan tidak mungkin Anda atau orang-orang sekitar juga banyak yang terinfeksi virus ini.

Ada sejumlah langkah yang diminta ahli untuk dilakukan agar tetap sehat secara fisik dan mental saat terkena Covid-19. Berikut 7 rekomendasinya, dikutip dari NPR, Kamis (17/2/2022):

1. Pastikan Apa Benar Terinfeksi Covid-19
Direktur Medis Program Kesehatan Masyarakat di Boston medical Center, Cassandra Pierre mengatakan jika mengalami beberapa gejala sebaiknya langsung melakukan tes Covid-19. Gejala tersebut seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan masalah pencernaan.

Pierre mengatakan jika ada persediaan tes antigen di rumah yang layak segera lakukan tes saat gejala mulai terasa. Namun jangan gunakan hasil tes itu sebagai pertanda Anda bisa beraktivitas di luar rumah dan mengira hanya flu biasa.

"Banyak orang menggunakan tes negatif awal mereka sebagai rasa jaminan yang palsu," kata Pierre.

Lakukan beberapa tes jika hasil negatif terlihat pada pengujian pertama. Lanjutkan tes kedua pada hari ke-3 atau 4, dan kemungkinan besar hasilnya menunjukkan positif.

Jika hasil positif terlihat saat tes antigen, sebaiknya tidak perlu keluar dan melakukan tes PCR. Sebab antigen juga punya sensitifitas yang baik, terutama jika ada gejala.

Tes PCR dapat dilakukan jika mendapatkan hasil negatif dalam beberapa hari pertama dan perlu mengetahui apakah Anda benar terinfeksi Covid-19 selama beberapa hari.

2. Kabari Orang yang Kontak dan Batalkan Rencana
Menurutnya penting untuk memberi kabar orang lain yang pernah berkontak. Sebab bisa juga mereka memiliki penyakit bawaan atau komorbid yang membuat gejala lebih parah saat tertular virus.

Profesor Pediatri dan Kepala Divisi Interim Penyakit Menular Pediatrik di Duke University School of Medicine, Michael Smith mengatakan orang yang positif Covid-19 untuk tidak pergi kemanapun. Kecuali untuk perawatan medis yang dibutuhkan atau menghirup udara segar.

Apabila tes positif diketahui dengan tes di rumah, Anda juga perlu memberi tahu departemen kesehatan setempat.

3. Cari Bantuan Medis Jika Berisiko Tinggi
Jika gejala yang Anda rasakan adalah gejala pilek atau flu, seperti kebanyakan orang dengan omicron lain, sebaiknya tidak perlu buru-buru pergi ke dokter.

Namun Anda perlu mencari perawatan medis jika merasakan tidak bisa mendapatkan cukup udara, mengalami gangguan pencernaan yang parah, dehidrasi ekstrem atau mengalami kebingungan dan perubahan pada status mental.

"Karena itu merupakan indikator bahwa otak Anda tidak mendapatkan cukup oksigen atau aliran darah," terang seorang Dokter di Suburban Hospital, Johns Hopkins School of Medicine Matt Leonard.

Menurutnya yang perlu diingat, tidak ada obat ajaib di unit gawat darurat yang bisa menghilangkan Covid-19. "Sama seperti influenza, tidak banyak obat yang terbukti efektif untuk mengobati virus corona - terutama omicron," kata Leonard.

4. Buat Rencana yang Sesuai untuk Keadaan
Anda juga perlu mengenali kemungkinan diri atau seseorang di rumah yang mengalami komplikasi parah karena Covid-19. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebut dimulai dari mereka yang berusia lebih dari 65 tahun, memiliki gangguan kekebalan atau kondisi medis tertentu yang mendasarinya.

Anda juga bisa berkonsultasi dengan penyedia perawatan. Pertimbangkan pilihan perawatan apa yang mungkin diperlukan.

Jika Anda memiliki anak, pikirkan juga siapa yang merawat saat Ada terkena Covid. Jika anak telah bersekolah, berapa hari mereka tidak masuk sekolah jika sakit atau hanya dinyatakan positif.

Rencanakan juga siapa yang melakukan pekerjaan di rumah seperti membersihkan rumah, memasak, dan mencuci piring.

5. Tetap Temani Anak Terinfeksi
Jika anak terinfeksi, pastikan tetap merasa terhibur dengan permainan dan interaksi. Anak khususnya balita tidak bisa melakukan hal dasar sendiri seperti makan, minum, dan buang air kecil, mereka masih perlu pendampingan.

Dokter pediatri di Duke University School of Medicine, Dr Michael Smith, meminta orang tua tidak mengucilkan anak balita yang terinfeksi Covid-19. "Anda jangan katakan 'kamu sakit jadi kami akan menjauhimu' kepada anak. Pesan itu sangat terkesan negatif dan bisa menjadi sebuah pengalaman buruk bagi anak," jelasnya.

6. Jangan Sungkan Cari Bantuan
Menurut Pierre, jangan malu mencari bantuan saat terinfeksi Covid-19. Misalnya memesan makan atau kebutuhan lain secara online dengan begitu tidak perlu kesulitan menyiapkan dan dapat berfokus untuk istirahat.

Buatlah janji dengan rumah sakit atau layanan perawatan kesehatan. Ini dilakukan untuk mengontrol keadaan Anda hingga dinyatakan sembuh.

7. Pastikan Telah Sembuh Sebelum Beraktivitas Kembali
Pedoman CDC mengatakan, penyintas Covid-19 boleh keluar dari isolasi setelah lima hari jika gejala membaik atau tidak ada gejala sama sekali. Namun mereka tetap harus menggunakan masker setidaknya lima hari setelahnya.

"Jika Anda sakit parah dengan atau kekebalannya terganggu maka tunggu setidaknya 10 hari dan diskusikan situasi Anda dengan dokter Anda," ujar pedoman tersebut.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Riset Terbaru: Omicron Bisa 'Menipu' Tes Antigen

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular