Bukan Booster, Ini Rekomendasi Bos Pfizer Untuk Lawan Covid
Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah negara dunia, termasuk Indonesia, sedang menggencarkan program vaksinasi booster untuk masyarakat. Namun ternyata bos salah satu produsen vaksin tak menyarankan soal booster.
Dibandingkan pemberian dosis tambahan, Direktur Utama Pfizer Inc. Albert Boula mengatakan lebih baik pemberian vaksin dengan jangka waktu tahunan.
"Ini bukan skenario yang baik. Yang saya harapkan adalah bahwa kami akan memiliki vaksin yang harus Anda lakukan setahun sekali. Setahun sekali, lebih mudah meyakinkan orang untuk melakukannya. Lebih mudah diingat orang," jelas Bourla dalam sebuah wawancara dikutip Reuters, Rabu (26/1/2022).
Sementara itu menurut tiga penelitian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), pemberian dosis booster dengan vaksin mRNA bisa memerangi Omicron. Penelitian tersebut juga mengatakan vaksin memberikan perlindungan hingga 90% pada rawat inap.
Bukan hanya dosis ketiga, di Israel juga sudah mulai melakukan penelitian untuk pemberian dosis keempat. Studi pendahuluan yang diterbitkan oleh Pusat Medis Sheba menyebut suntikan keempat bisa meningkatkan antibodi pada tingkat yang lebih tinggi dari dosis ketiga.
Namun hasilnya memang tidak cukup untuk melawan Omicron. Meski begitu Sheba menyarankan untuk pemberian booster kedua.
Dalam wawancara yang sama, Bourla juga mengungkap Pfizer siap mengajukan persetujuan untuk vaksin yang didesain ulang melawan Omicron. Vaksin itu akan siap diproduksi secara massal setelah bulan Maret.
"Jadi dari perspektif kesehatan masyarakat, ini adalah situasi yang ideal. Kami sedang mencari untuk melihat apakah kami dapat membuat vaksin yang mencakup Omicron dan tidak melupakan varian lain dan itu bisa menjadi solusi," ungkapnya.
(npb/roy)