Simak Rekomendasi WHO Soal Campur Vaksin Covid Buat Booster

Redaksi, CNBC Indonesia
Jumat, 17/12/2021 12:50 WIB
Foto: Vaksin Covid-19 (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta, CNBC Indonesia - World Health Organization (WHO) menerbitkan rekomendasi sementara soal pencampuran dan pencocokan vaksin Covid-19 dari produsen berbeda untuk dosis kedua dan booster (dosis ketiga).

WHO mengungkapkan vaksin platform mRNA seperti yang dikembangkan Pfizer dan Moderna bisa digunakan sebagai dosis kedua dan ketiga bagi mereka yang sudah disuntik vaksin AstraZeneca (menggunakan viral vector vaccine) pada awalnya. Kondisi sebaliknya juga bisa dilakukan.

WHO juga memberikan izin penggunaan vaksin AstraZeneca dan vaksin mRNA untuk dosis kedua dan dosis ketiga pada mereka yang sebelumnya sudah divaksin Sinopharm yang menggunakan platform inactivated virus, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (17/12/2021).


Viral vector vaccine berisi instruksi untuk membuat antigen virus corona. vaksin mRNA menggunakan kode dari SARS-CoV-2 untuk memicu respons imun pada penerima. Inactivated Vaccine menggunakan cara menonaktifkan atau mematikan virus SARS-CoV-2 menggunakan bahan kimia, panas, atau radiasi.

Panduan itu dikembangkan berdasarkan saran dari Kelompok Ahli Penasihat Strategis WHO tentang vaksin pada awal bulan ini. Rekomendasi itu muncul setelah sebuah penelitian besar menemukan dosis pertama vaksin AstraZeneca atau Pfizer/BioNTech diikuti dengan vaksin Moderna sembilan minggu kemudian menginduksi respons imun yang lebih baik.

Namun, WHO mengatakan pencampuran dan pencocokan harus mempertimbangkan proyeksi pasokan, aksesibilitas, serta manfaat dan risiko vaksin COVID-19 yang digunakan.

Rekomendasi tersebut akan ditinjau ketika lebih banyak data tersedia, kata badan kesehatan global itu.

Banyak negara telah maju dengan mencampur dan mencocokkan vaksin karena mereka menghadapi lonjakan kasus infeksi COVID-19, persediaan yang rendah, dan imunisasi yang lambat karena beberapa masalah keamanan.


(roy/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center