Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah pandemi Covid-19, industri perbankan Tanah Air diwarnai persaingan ketat dalam penggunaan teknologi digital. Bank beraset terbesar nasional PT Bank Mandiri Tbk tak mau ketinggalan, dengan merilis aplikasi super (super app).
Digitalisasi layanan keuangan telah menjadi keniscayaan yang tak terelakkan. Baik bank bermodal cekak maupun bank kakap saling bersaing mengembangkan aplikasi layanan keuangan mereka, maupun mengembangkan bank berkonsep digital seutuhnya, alias bank murni digital.
Salah satu bank yang agresif dalam konteks ini adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Disebut agresif, karena bank yang tahun ini meraih kembali predikat sebagai bank beraset terbesar nasional (senilai Rp 1.637,95 triliun) ini hanya perlu sekitar 1 tahun untuk membangun super app.
Bank raksasa (Kelompok Bank dengan Modal Inti/KBMI) IV itu meluncurkan app bernama Livin' pada Maret tahun lalu. Tak butuh waktu lama, emiten berkode saham BMRI ini meluncurkan pembaruan radikal atas aplikasinya tersebut pada Oktober kemarin.
Memakai brand New Livin' by Mandiri, aplikasi terbaru berlogo kuning ini memberikan pengalaman berbeda dari Livin' versi 1.0 karena menawarkan layanan perbankan digital all in one dan lintas platform, berkonsep 'cabang dalam genggaman.'
Pada Livin' versi 2.0, seluruh layanan keuangan Mandiri Group mulai dari perbankan, asuransi, dan multifinance sudah terintegrasi ke dalam ekosistem digital tersebut. Setidaknya ada enam keunggulan super app milik bank yang dipimpin Darmawan Junaidi ini.
Semangat pengembangan layanan non-fisik yang berujung pada super app ini sudah berlangsung di Bank Mandiri sejak 1999 melalui pengembangan anjungan tunai mandiri (ATM) dan mesin pembayaran elektronik (electronic data capture/EDC) untuk melayani transaksi non-tunai.
Transformasi berlanjut dengan kehadiran SMS banking pada 2002 dan internet banking (Mandiri Internet) 2003. Selanjutnya pada 2008, uang elektronik berbasis chip Mandiri e-Money diluncurkan diikuti layanan pembayaran cepat berbasis kartu debit Mandiri Clickpay pada 2011.
Selanjutnya pada 2013, uang elektronik berbasis server Mandiri e-Cash meluncur hingga akhirnya Mandiri Online hadir pada 2017. Berbeda dari internet banking yang hanya bisa diakses melalui laman website, online banking juga bisa diakses lewat aplikasi smartphone.
Aplikasi online banking inilah yang kemudian disulap menjadi digital banking bernama Livin' di mana 4,5 juta nasabah Bank Mandiri yang menjadi pengguna aktif Mandiri Online diharapkan segera berganti menjadi pengguna Livin' by Mandiri.
Satu bulan sejak diluncurkan, jumlah pengguna Livin' by Mandiri terbaru telah mencapai 2 juta pengguna. Jika digabung dengan pengguna Livin' by Mandiri versi 1.0 yang berlogo warna biru, total pengguna Livin' mencapai lebih dari 9 juta pengguna.
Seiring dengan pertumbuhan jumlah pengguna, laju transaksi finansial nasabah Bank Mandiri melalui Livin' juga melesat hingga 62,5% mencapai hampir 700 juta transaksi dengan nilai transaksi lebih dari Rp 1,1 triliun per akhir September 2021 atau tumbuh 55,8%.
Digitalisasi layanan ini memungkinkan Bank Mandiri mengoptimalkan dana pihak ketiga (DPK) dan menekan biaya dana (cost of fund) lebih efisien. Dana murah (current account saving account/CASA) kuartal III-2021 terjaga di angka 74,57%, naik dari posisi akhir 2020 sebesar 68,51%. Semakin tinggi CASA, makin efisien pula operasi sebuah bank.
Peningkatan rasio CASA ini salah satunya disumbang oleh pertumbuhan dana tabungan konsolidasi sebesar 24,5% secara tahunan mencapai Rp 463 triliun di akhir kuartal III-2021. Perseroan pun mencatat laba bersih Rp 19,23 triliun, tumbuh 37,1% secara year on year (YoY).
Sementara itu, fungsi intermediasi perseroan juga meningkat dengan pertumbuhan kredit terpesat di antara bank raksasa, menyusul lonjakan penyaluran kredit sebesar 15% per September 2021 menjadi Rp 999 triliun.
Meski penyaluran kredit meningkat, tingkat kesehatan terjaga dengan kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) turun terpesat, sebesar 50 basis poin (bp) menjadi 3,06%. Ini merupakan laju perbaikan NPL terbaik di antara bank raksasa (titan bank) di Indonesia karena bank KBMI IV lain justru mencetak peningkatan angka NPL.
Berbagai terobosan digital yang sejalan dengan kinerja positif perseroan tersebut menjadi katalis positif bagi pergerakan sahamnya di pasar. Investor publik terlihat kian memburu saham perseroan, terutama pada Oktober 2021 setelah perseroan merilis New Livin' by Mandiri.
Dari sejak peluncuran pada 2 Oktober, harga saham BMRI yang sebelumnya di angka Rp 6.100 kini telah melambung secara konsisten di angka Rp 7.200 akhir pekan lalu. Artinya, terjadi kenaikan hingga 18% sejak super app tersebut dirilis.
Dengan New Livin' Bank Mandiri mengukuhkan posisinya sebagai bank pertama yang mengembangkan super app sektor keuangan. Melihat terobosan dan besarnya sambutan publik, New Livin' By Mandiri terpilih menjadi pemenang penghargaan The Best Financial Services Super App 2021 di ajang CNBC Indonesia Awards.
Untuk mencapai penilaian tersebut, Tim Riset CNBC Indonesia melakukan kajian dan analisis terhadap perkembangan digitalisasi perbankan dengan memperhatikan kejelian dan agresivitas pengembangan aplikasi super di kalangan industri perbankan.
Proses penilaian dilakukan pada November, melalui riset kualitatif berbasis data sekunder dari publikasi resmi perseroan, otoritas dan regulator keuangan, serta media monitoring terhadap 10 media utama nasional.
TIM RISET CNBC INDONESIA