
Mendag Sebut Startup Unicorn RI Dikuasai Singapura, Faktanya?

Sama dengan Bukalapak, konglomerasi teknologi yang resmi merger tengah tahun ini juga tidak lepas dari aliran dana investasi dari pemerintah Singapura. Jika Bukalapak dan Bank Jago disokong GIC dan MAS, GoTo punya Temasek yang menjadi salah satu pendanaan.
Terakhir, Grup GoTo mendapatkan pendanaan baru dari investornya - termasuk Temasek - senilai US$ 1,3 miliar atau Rp 18,59 triliun (asumsi kurs Rp 14.300/US$) jelang pelaksanaan penawaran umum sama perdana (initial public offering/IPO) yang akan dilakukan perusahaan di tahun depan.
Sebelumnya, Temasek Holdings dan Google dikabarkan telah sepakat untuk menyuntikkan dana ke Tokopedia senilai US$ 350 juta atau setara Rp 5,13 triliun (asumsi Rp 14.630/US$). Informasi ini beredar pada Oktober 2020 lalu.
Kabarnya suntikan dana ini akan digunakan untuk ekspansi usaha setelah Covid-19. Suntikan dana ini juga menunjukkan kepercayaan investor kepada e-commerce terbesar tanah air ini yang mengalami lonjakan belanja online selama pandemi.
Sementara itu, Temasek dan Google juga menjadi investor di Gojek, startup ride hailing berstatus decacorn.
Lengan investasi pemerintah Singapura - Temasek bersama dengan GIC - berkali-kali disebut sebagai pemegang saham utama di Gojek. Reuters pada Januari 2018 menyebut Temasek kembali menyuntikkan modal ke Gojek. Sementara itu menurut kalkulasi Momentum Asia, GIC merupakan pemegang saham terbesar di Gojek hingga Maret 2020.
Temasek menggunakan beberapa sayap investasi yang tercatat sebagai pemegang saham Gojek, yakni Gamvest Pte Ltd dan Anderson Investment Pte Ltd.
(fsd/fsd)