Bos Debio Ungkap Rahasia di Balik Revolusi Testing Genetik

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Senin, 15/11/2021 12:37 WIB
Foto: Pandu Sastrowardoyo & Pemanfaatan Blockhain Bagi Keamanan Data Medis (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Layanan testing genetik menjadi salah satu yang penting. CEO Debio Network, Pandu Sastrowardoyo mengatakan pengujian ini akan lebih jadi bagian dari kehidupan sana akan sama seperti kemunculan internet.

"Akan jadi bagian besar kehidupan. Karena saat teknologi menjadi lebih murah dan cepat, saya pikir ini salah satu kuncinya. Apakah akan datang suka atau tidak ini seperti munculnya internet," ungkapnya dalam CNBC Indonesia Awards 2021, Senin (15/11/2021).


Dia mengatakan akan banyak aplikasi di masa depan bagi untuk teknologi. Selain itu banyaknya jumlah penduduk Indonesia juga menjadi potensi pasar yang besar bagi layanan testing genetik.

Layanan yang ditawarkan pun menjangkau banyak sektor di kesehatan. Dari memastikan kesehatan, mendapatkan suplemen, perawatan yang tepat, serta memahami risiko di masa depan.

Debio Network sendiri juga memiliki banyak solusi yang berbasis desentralisasi. Misalnya terfokus pada keamanan dan memastikan Know Your Customer (KYC) tidak terkait dengan data.

Pandu memastikan bahkan pihaknya termasuk dirinya sebagai CEO tak akan tahu set data medis mana yang terhubung dengan sebuah KYC.

Selain itu Debio membuka kesempatan laboratorium berkolaborasi dengan platform tersebut. Para lab bisa menjual layanan dan melakukan di Debio.

"Kami mengizinkan laboratorium berkolaborasi dengan kami, jadi kami bukan lab, kami adalah platform untuk lab," jelas Pandu.

Dalam kesempatan yang sama, dia juga membicarakan soal keamanan data kesehatan di platform digital. Pandu mengatakan jika orang mulai beralih ke platform digital.

Namun permasalahannya adalah layanan menggunakan sentralisasi. Inilah yang memicu adanya kebocoran data.

Terutama untuk KYC di sejumlah negara salah satunya pernah terjadi di layanan kesehatan Singapura tahun 2018.

Seluruh dataset bisa terbuka pada seseorang dan menyebabkan bayak masalah dari kacamata keamanan. Sementara perspektif konsumen soal keamanan tidak 100% perspektif dalam arsitektur ini.

"Metode monetisasi akhirnya tidak benar-benar ada untuk pasien yang menyediakan dataset," kata dia.


(dob/dob)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center