Bos DeBio: Blockchain Jadi Solusi Keamanan di Era Digital

Jakarta, CNBC Indonesia- CEO Decentralized Bio Network Pandu Sastrowardoyo mengungkapkan penggunaan sistem blockchain pada pengujian biomedis dan analisa bioinformatika pada pemeriksaan genetika memberikan jawaban dari permasalahan keamanan di era digital. Selama ini pengumpulan data masih menggunakan sistem tersentralisasi, dan memiliki isu pada keamanan privasi.
"Saat menjalankan node blockchain publik, ada ribuan catatan server yang mencatat semua transaksi, artinya jika ada yang mencoba memalsukan transaksi maka akan sangat sulit," kata Pandu dalam Tech Conference CNBC Indonesia, Selasa (14/9/2021).
Hal inilah yang membuat blockchain bisa digunakan dalam bidang kesehatan khususnya bioinformatika. Pandu menegaskan privasi data genetika harus dijaga dan dimanfaatkan oleh pemiliknya, bukan hanya oleh industri seperti yang dilakukan saat ini.
"Isunya adalah privasi, banyak sistem yang menggunakan kombinasi data genetik dan biomedical. Di beberapa negara ada yang sudah digunakan data ini untuk memetakan seseorang," ujarnya.
Pandu mengatakan blockchain bukan hanya menjadi solusi dalam sistem keuangan melainkan kesehatan, seperti yang dilakukan DeBio. Pandu mengatakan DeBio menawarkan solusi data yang terdesentralisasi untuk mencegah adanya kebocoran data yang kerap terjadi saat ini, terutama yang terkait bioinformatika.
Pasalnya, Pandu menilai dalam era digitalisasi, keamanan data pribadi menjadi hal terlupakan di awal pengembangannya. Ini menyebabkan banyak terjadi kebocoran data di seluruh dunia, yang kemudian dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu. Untuk menjamin kedaulatan pasien atas data mereka, dan seluruh susunan teknologi DeBio terdiri dari solusi terdesentralisasi, mulai dari autentikasi terdesentralisasi hingga penyimpanan file terdesentralisasi.
"DeBio adalah untuk membantu perkembangan penelitian genetik dengan menciptakan pasar data genetik yang sepenuhnya anonim, data yang dikeluarkan dari laboratorium hanya bisa diakses oleh pemiliknya sehingga pemanfaatannya tergantung pada si pemilik data," kata dia.
Selama ini permasalahan yang kerap dihadapi adalah penempatan data yang dikumpulkan dalam satu wadah, sehingga jika terjadi kebocoran maka jutaan data akan terungkap. Adanya desentralisasi data dengan sistem blockchain menurut Pandu bisa mencegah terjadinya kebocoran tersebut dan menjaga data pribadi.
"Ketika orang lain bisa mendapatkan seluruh data soal Anda saat terjadi kebocoran data, mereka bisa mendapatkan semuanya, memetakannya, hingga memanfaatkan. Ini yang membuat data genetika dan data pribadi ini menjadi isu penting," kata dia.
[Gambas:Video CNBC]
Pakai Huawei Cloud, Data Pengguna Aman?
(rah/rah)