Shiba Inu Beri Cuan 4 Juta Persen, Ini yang Perlu Diketahui

NBP, CNBC Indonesia
28 October 2021 12:15
In this Wednesday, Dec. 23, 2015 photo, Shinjiro Ono hugs his Shiba Inu Maru at Ueno Park in Tokyo. This bundle of fun and fur is a 7-year-old Shiba Inu who has been top dog on Instagram for several years. Marutaro has 2.2 million followers on Instagram. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)
Foto: Pemeilik anjing Shiba Inu memeluk binatang kesayangannya. (AP/Shizuo Kambayashi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Koin kripto (cryptocurrency) Shiba Inu mendadak populer. Bahkan hari ini (28/10/2021), koin digital yang disebut sebagai Dogecoin Killer ini menyentuh harga tertinggi sepanjang masa US$0,00008845 per koin.

Menurut Coinmarketcap, Shiba Inu kini memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$44,33 miliar. Berada diperingkat 8 sebagai cryptocurrency dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia. Shiba Inu memiliki pangsa pasar 1,77%, dikutip Kamis (28/10/2021).

Para perencana keuangan menduga tingginya minat masyarakat pada Shiba Inu karena harganya yang sangat murah. Meski murah mereka menyarankan masyarakat untuk melakukan riset dulu sebelum berinvestasi.

"Sebelum berinvestasi pada cryptocurrency, penting untuk mengerti apa yang mereka investasikan dan risikonya, jangan ikuti arus," jelas Dauglas Boneparth, President Bone Fide Wealth, seperti dikutip dari CNBC International.

Berikut informasi yang perlu kamu ketahui tentang uang kripto Shiba Inu:

Apa itu Shiba Inu

Shiba Inu diluncurkan pada Agustus 2020 oleh seseorang anonim bernama Ryoshi. Koin ini terinspirasi dari anjing Shiba Inu. Menurut Coinmarketcap return on investment (ROI) Shiba Inu sudah mencapai 4.656.373,7%.

Shiba Inu dibangun dari token ERC-20 milik Ethereum, yang berarti dibuat dan dihosting oleh blockchain Ehtereum, bukan blockchainnya sendiri.

Menurut White Paper Shiba Inu atau yang sering disebut sebagai woof paper, Ryoshi memutuskan untuk meluncurkan Shiba Inu di Etehereum karena sistem "sudah aman dan mapan".

Shiba Inu memiliki total pasokan 1 kuadraliun. Ryoshi mengklaim hampir setengah dari pasokannya terkunci dalam kumpulan likuiditas di bursa terdesentralisasi Uniswap. Sisanya dikirimkan ke salah satu pendiri Ehtereum, Vitalik Buterin.

Risiko Shiba Inu

"Altcoin seperti Shiba Inu berbasis komunitas, yang berarti keberhasilannya sebagian besar bergantung pada keberhasilan dan pertumbuhan komunitasnya daripada utilitasnya," kata Dauglas Boneparth, yang telah berinvestasi di bitcoin sejak 2014.

Para ahli memperingatkan bahwa setiap investasi cryptocurrency dapat mengakibatkan hilangnya seluruh investasi. Mereka umumnya merekomendasikan agar kalian hanya menginvestasikan dana di mana kalian mampu menerima ketika dana itu hilang sama sekali.

Tetapi altcoin mungkin memerlukan kehati-hatian tambahan karena perbedaannya dari cryptocurrency mapan. Bitcoin, misalnya, diluncurkan pada tahun 2009 dengan maksud untuk digunakan dalam sistem keuangan peer-to-peer.

Blockchainnya dibuat dengan hati-hati, dengan ekosistem yang dipikirkan dengan matang. Bitcoin juga memiliki persediaan terbatas, yang memungkinkan adanya kelangkaan dan membuat harganya bisa terjaga.

Karena itu lah, Bitcoin dilihat sebagai penyimpan nilai oleh pemegangnya, yang juga berharap itu menjadi mata uang digital terdesentralisasi. Sebagian besar altcoin tidak memiliki karakteristik ini.

Brett Harrison, presiden pertukaran cryptocurrency FTX US mengungkapkan daripada berinvestasi dalam cryptocurrency yang melonjak berdasarkan hype, ia lebih memilih aset kripto dengan utilitas khusus.

"Ada sejumlah aset kripto yang cocok untuk pengguna ritel, yang prospek investasinya dapat dikaitkan dengan kemampuan mereka untuk menyediakan penyimpan nilai, untuk memfasilitasi mekanisme transfer pembayaran yang efisien, atau untuk mendukung protokol yang digunakan untuk membangun blockchain. berbasis aplikasi," katanya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Elon Musk Rilis Foto Anjing, Harga Kripto Shiba Inu Meroket

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular