Pendiri PayPal Ingatkan Bahaya Kecerdasan Buatan Bagi Manusia

roy, CNBC Indonesia
25 October 2021 13:05
FILE - In this July 21, 2016, file photo, entrepreneur Peter Thiel speaks during the final day of the Republican National Convention in Cleveland. ProPublica recently uncovered that billionaire and PayPal co-founder Peter Thiel holds his PayPal shares in a Roth IRA, which could allow him to avoid taxes on the investment’s growth over the long-term. While the ultrawealthy like Thiel certainly have access to vehicles and tax strategies most of us don’t, a Roth IRA is actually designed to help the typical American household avoid or minimize taxes, too — not just the ultrawealthy.  (AP Photo/J. Scott Applewhite, File)
Foto: AP/J. Scott Applewhite

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri PayPal dan miliuner teknologi Peter Thiel menyuarakan keyakinannya akan bahaya dari penggunaan artificial intelligence atau kecerdasan buatan untuk pengawasan perilaku manusia ketimbang penggunaan kecerdasan buatan untuk umum.

Hal ini disampaikannya dalam sebuah acara di Miami pada Rabu lalu (21/10/2021). Ia menyebut penggunaan kecerdasan buatan untuk pengawasan sebagai "teknologi totaliter komunis".

"Mereka yang khawatir tentang Artificial General Intelligence tidak memperhatikan hal-hal yang penting. Pemerintah akan menggunakan teknologi pengenalan wajah bertenaga artificial intelligence untuk mengendalikan orang," ujarnya seperti dikutip dari CNBC International, Senin (25/10/2021).

Komentar ini muncul tiga tahun setelah Bloomberg melaporkan bahwa Palantir tahu segalanya tentang Anda. Palantir adalah startup artificial intelligen yang mengembangkan teknologi data trawl yang digunakan badan intelijen dan pemerintah untuk pengawasan, dan untuk menemukan pola mencurigakan di database publik dan swasta. Pelanggannya dilaporkan CIA, FBI, dan Angkatan Darat AS.

Artificial intelligence merupakan simulasi dari kecerdasan yang dimiliki manusia yang dimodelkan di dalam mesin dan diprogram agar bisa berpikir seperti manusia. Untuk menjalankan dibutuhkan data aktivitas manusia.

Salah satu bentuk penggunaan artificial intelligence dalam kehidupan sehari-hari adalah virtual assistant milik Google atau Siri dari Apple.


(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Studi: Sebagian Warga Eropa Mau Anggota Parlemen Diganti AI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular