
Goks! Ini Misi Baru NASA Guna Selamatkan Bumi dari Kehancuran

Jakarta, CNBC Indonesia - NASA akan melakukan misi bunuh diri untuk menghindari Bumi dari kehancuran. Lembaga antariksa AS itu menyiapkan pesawat luar angkasa untuk ditabrakkan pada sebuah Asteroid.
Misi bernama Double Asteroid Redirection Test (DART) memiliki target Dimorphos. Ini adalah bulan kecil yang mengorbit dekat Bumi, asteroid Didymos.
Pesawat yang digunakan akan lepas landas pada 23 November 2021 mendatang pukul 22:23 waktu AS. Pesawat akan menggunakan roket SpaceX Falcon 9 dari Vanderberg Space Force Base di California.
Namun tabrakan itu baru akan terjadi sekitar satu tahun kemudian atau September 2022. Misi akan melihat bagaimana pengaruh pada pergerakan Asteroid yang berada di dekat Bumi.
Pada September 2022, Didymos dan Dimorphos akan relatif dekat dengan Bumi. Jaraknya sekitar 11 juta kilometer dan merupakan waktu tepat untuk menjalankan misi DART.
DART diharapkan untuk mengubah gerakan asteroid di luar angkasa. Tabrakan tersebut akan direkam oleh LICIACube, Cubesat pendamping yang disediakan oleh Badan Antariksa Italia.
"Para astronom akan dapat membandingkan pengamatan dari teleskop berbasis Bumi sebelum dan sesudah dampak kinetik DART untuk menentukan berapa banyak periode orbit Dimorphos berubah. Itulah ukuran kunci yang akan memberi tahu kita bagaimana asteroid merespons upaya pembelokan kita," kata Tom Statler, ilmuwan program DART di Markas Besar NASA, seperti dikutip dari CNN, Jumat (8/10/2021).
DART akan menabrak Dimorphos yang bergerak dengan kecepatan 14.763,8 mil per jam. Misi itu akan mengubah kecepatannya saat mengorbit Didymos menjadi 1% dan mengubah periode orbitnya dalam beberapa menit.
Pekerjaan tak akan selesai di sana. Sebab beberapa tahun setelah misi DART selesai, misi Hera miliki Badan Antariksa Eropa akan melakukan penelitian lanjutan pada keduanya.
DART dikembangkan untuk Kantor Koordinasi Pertahanan Planet NASA dan dikelola oleh Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hokins. Tim akan bekerja dengan Hera dengan kolaborasi internasional yang dikenal sebagai Asteroid Impact & Deflection Assessment atau AIDA.
"DART adalah langkah pertama dalam menguji metode untuk defleksi asteroid yang berbahaya," jelas Andrea Riley, eksekutif program DART di Markas Besar NASA.
"Asteroid yang berpotensi berbahaya menjadi perhatian global, dan kami senang dapat bekerja dengan rekan Italia dan Eropa kami untuk mengumpulkan data seakurat mungkin dari demonstrasi defleksi dampak kinetik ini."
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wah! Asteroid Raksasa Sebesar Stadion Dekati Bumi 24 Juli