
Bitcoin Cs Ilegal, Binance & Huobi Tak Bisa Dipakai di China

Jakarta, CNBC Indonesia - China memutuskan cryptocurrency atau uang kripto ilegal. Semua aktivitas mulai dari penambangan, transaksi jual beli hingga operasional platform luar negeri di China terlarang.
Atas kebijakan ini dua bursa penukaran Bitcoin terbesar di dunia, Huobi dan Binance, telah menghentikan pendaftaran baru dan akan menghentikan kontrak eksisting dengan nasabah di China. Ini sebagai tindakan untuk mematuhi aturan yang ada.
Huobi Global mengatakan akan menghentikan pendaftaran pengguna baru di China dari Jumat pekan dan akan mengakhir kontrak dengan pengguna di China pada akhir tahun ini.
"Huobi Global akan keluar secara tertib dari client China Dataran yang ada dan menjamin keamanan aset yang mereka miliki," ungkap Huobi seperti dihimpun dari Reuters, Senin (27/9/2021).
Seorang juru bicara Binance mengatakan perusahaan tidak memiliki operasi pertukara di China dan memblokir IP China.
"Binance menjalankan kewajiban kepatuhannya dengan sangat serius dan berkomitmen untuk mengikuti persyaratan regulator lokal di mana pun kami beroperasi," ujar Binance, seperti dikutip dari Laporan Bloomberg.
Sebelumnya Huobi dan Binance memperbolehkan warga China menjadi pengguna baru dengan hanya mendaftarkan nomor ponsel mereka.
Akhir pekan lalu, Bank Sentral China atau People Bank of China mengeluarkan pernyataan keras yang menyatakan semua aktivitas keuangan yang berkaitan dengan uang kripto adalah ilegal. Mereka akan memantau transaksi ini dan melakukan penyelidikan pada bursa luar negeri yang menawarkan uang kripto kepada warga China Daratan.
Bank Sentral China juga melarang bursa penukaran kripto luar negeri mempekerjakan warga lokal untuk aktivitas pemasaran hingga penyelesaian pembayaran dan teknologi.
Pada 2017, China memerintahkan bursa penukaran kripto lokal untuk menghentikan aktvitasnya di China. Hal ini memaksa Huobi dan Binance membuka layanan di negara yang lebih bersahabat pada kripto seperti Singapura dan Malta.
Namun pengguna China tetap dapat mengakses layanan mereka melalui perdagangan over-the-counter dan transaksi crypto-to-crypto. Namun celah ini kemudian ditutup oleh pemerintah China.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kebijakan Keras Xi Jinping Tak Berpengaruh ke Bitcoin China?
