Tech Conference 2021

Teknologi 5G di RI Belum Maksimal, Ini Kendalanya

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
Selasa, 14/09/2021 10:23 WIB
Foto: Foto/ Tech Conference/CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Adriansyah memaparkan perkembangan teknologi komersial di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Mewakili Menteri BUMN Erick Thohir dalam memberikan Keynote Speech dalam CNBC Indonesia Tech Conference, Ririek memaparkan secara global sudah ada 176 operator telekomunikasi di 72 negara yang menerapkan teknologi 5G. Sementara itu di Indonesia ada 3 oeprator yang sudah menerapkan teknologi 5G.

"Tetapi kita (Indonesia) belum menggunakan spektrum yang seharusnya, karena masih ada keterbatasan spektrum yang ada. Kita menggunakan spektrum yang belum sampai 100 mghz mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama kita bisa mengoperasikan full scale," ujar Ririek, Selasa (14/9/2021).


Selain itu, dia juga menyoroti industri sebagai konsumen dari teknologi 5G yang perlu dikembangkan karena masih belum mencapai skala ekonomi bisnis yang menguntungkan (economic scale).

Dalam kesempatan yang sama Ririek mengatakan pandemi telah membuat orang-orang menggunakan digital dan mengurangi kontak fisik dalam aktivitas kesehariannya. Ririek pun meyakini kebiasaan-kebiasaan itu akan tetap berlanjut selepas pandemi.

Ia pun menambahkan kalau pengguna gadget akan meningkat dua kali lipat. Begitupun adopsi digital. "Pandemi ini sudah mengakselerasi adopsi digital 5-7 tahun lebih cepat," kata Ririek.

Ia menambahkan kalau Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Erick Thohir telah mencanangkan masterplan dan didalamnya terkandung transformasi secara masif. Terdapat lima prioritas di mana salah satunya adalah inovasi teknologi, termasuk teknologi digital dan 5G yang digunakan.

Informasi saja, CNBC Indonesia Tech Conference 2021 berlangsung pada 14 -16 September 2021 dengan tema "Future of 5G, Global Connectivity, Cloud Computing and Internet of Things. Acara Ini disponsori oleh HUAWEI, Alibaba Cloud, Telkom Indonesia, Link Net, Smartfren, Ultra Voucher, DeBio Network dan ASUS Indonesia.


(dob/dob)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RI "Terlambat" Adopsi 5G & AI Dibanding India-Malaysia, Kenapa?