Vaksin Covid-19 Booster RI, Ini Wejangan Ex-Direktur WHO

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
03 September 2021 14:20
Pengunjung mall mengikuti vaksinasi Pfizer dari Puskesmas Kecamatan Cilandak di Mall Cilandak Town square, Jakarta, Selasa, 31/8.  Puskesmas Kecamatan Cilandak menggelar program vaksinasi tersebut untuk masyarakat umum. Proses penyuntikan vaksin mulai pukul 08.00 WIB hingga kuota habis sebanyak 500 orang. Informasi pendaftaran vaksinasi itu didapat dari unggahan di akun Instagram @puskesmaskecamatancilandak, pada Rabu, 25 Agustus 2021. Khusus untuk vaksin hari ini, Kamis, 26 Agustus 2021, pendaftaran bisa dilakukan dengan mengakses link https://www.serbuanvaksin24.org. Dalam surat Dinkes DKI juga menjelaskan sejumlah syarat untuk mendapatkan vaksin Pfizer. Diantaranya, dialokasikan untuk masyarakat umum yang belum pernah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis 1 maupun dosis 2. Kemudian, sasaran juga termasuk bagi ibu hamil, ibu menyusui, masyarakat yang memiliki kondisi immunocomprised seperti autoimun, komorbid berat, penyakit kronis dan gangguan imunologi lainnya.(CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Vaksinasi Covid-19 di Pusat Pembelanjaan dengan menggunakan Pfizer. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pakar Kesehatan dan Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga buka suara soal pemberian dosis vaksin Covid-19 ketiga. Menurutnya yang terpenting sekarang menaikkan jumlah vaksinasi dua dosis terlebih dulu.

Sebagai informasi, Indonesia memang sudah memberikan 102 juta dosis vaksin pada masyarakat. Dengan rincian 65 juta dosis pertama, 37 juta dosis kedua, dan booster untuk tenaga kesehatan sekitar 560 ribu dosis.

Tjandra mengatakan sebaiknya melakukan peningkatan pemberian dosis kedua terlebih dulu. Setelah itu tercapai baru bisa melihat persoalan dosis ketiga.

"Kalau itu sudah dinaikkan sangat bermakna baru melihat soal vaksin dosis ketiga. Masih butuh penelitian lebih lanjut dan sebagainya, saya kira prioritas menaikkan orang yang menerima dua dosis kenapa supaya makin banyak orang Indonesia teman-teman kita warga kita mendapatkan perlindungan," jelasnya dalam program Profit CNBC Indonesia, Jumat (3/9/2021).

Dia mengatakan vaksin dua dosis masih cukup melindungi penerimanya. Bahkan dengan adanya varian Delta, setidaknya penerima vaksin bisa terlindung dari sakit berat dan kemudian meninggal dunia.

Selain itu yang jadi perhatian adalah peningkatan cakupan vaksinasi pada kelompok orang rentan, dalam hal ini lansia. Tjandra menegaskan harus meningkatkan jumlah vaksinasi dalam kelompok itu.

"Saat ini kemungkinan dosis ketiga baik diberikan kepada petugas kesehatan yang langsung menangani pasien. Jadi itu saja kita kerjakan dosis ketiga saat ini. Jumlah coverage dinaikkan sambil liat perkembangan," kata Tjandra.

Sebelumnya Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyebutkan kemungkinan pemberian dosis ketiga pada masyarakat umum. Vaksin itu diberikan apabila seluruh program vaksin sudah selesai dilakukan.

Budi juga menjelaskan kemungkinan vaksin itu akan berbayar dan berkisar Rp 100 ribu - Rp 150 ribu.

"Di Januari (2022) sudah selesai semua, di awal tahun depan kita sudah mulai suntikan ketiga (booster)," kata Budi, saat Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Rabu kemarin (25/8/2021).


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BPOM Bicara Soal Vaksin Covid-19 Booster, Apa Katanya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular