
Hujan Turun, Ahli Malah Cemas Ancaman Lebih Ngeri dari Covid

Jakarta, CNBC Indonesia - Minggu lalu, hujan turun di titik tertinggi lapisan es Greenland. Kejadian itu baru pertama kali terjadi dalam catatan dan para ahli memperingatkan soal es yang mencair.
Indrani Das, Ahli Glasiologi dari Lamont-Doherty Earth Observatory Columbia University mengatakan hujan tersebut bukan pertanda yang baik bagi lapisan es.
"Itu buka tanda yang sehat bagi lapisan es. Air di atas es itu buruk, itu membuat lapisan es lebih rentan pada pencairan permukaan," kata Indrani Das, dikutip Reuters, Senin (23/8/2021).
Kejadian tersebut terjadi pada 14 Agustus 2021 selama beberapa jam di puncak es setinggi 3.216 meter. Suhunya tetap di atas titik beku selama sekitar sembilan jam, ungkap para ilmuwan di Pusat Data Salju dan Es Nasional Amerika Serikat.
Suhu di lapisan es tidak pernah naik di atas titik beku, namun sekarang telah tiga kali melonjak dalam waktu kurang dari satu dekade.
Secara total ada 7 miliar ton hujan turun di kawasan Greenland selama tiga hari dari 14 hingga 16 Agustus 2021. Kejadian itu diklaim sebagai yang terbesar sejak pencatatan dimulai tahun 1950.
"Hujan yang mengkhawatirkan di puncak Greenland bukan kejadian yang terisolasi," kata Wakil Ilmuwan Utama di Pusat Data Salju dan Es Nasional AS, Twila Moon.
Air jauh lebih hangat dibandingkan salju biasanya. Selain itu juga lebih gelap, sehingga menyerap lebih banyak matahari daripada memantulkannya.
Air lelehan itu akan mengalir ke laut, dan menyebabkan level permukaan laut naik. Lapisan es di Greenland yang mencair telah menyebabkan sekitar 25% kenaikan permukaan laut secara global.
Kejadian di Greenland merupakan terbesar kedua setelah Antartika. Para ilmuwan memperkirakan permukaan air laut akan terus naik sejalan dengan peningkatan suhu secara global.
Pada Juli lalu, Greenland juga mengalami kejadian pencairan besar-besaran. Saat itu es dalam jumlah besar mencair hanya dalam waktu satu hari untuk menutupi negara bagian Florida AS sedalam lima cm.
Turunnya hujan di puncak Greenland merupakan dampak dari pemanasan global dan perubahan iklim (climate change). Dampak perubahan iklim disebutkan lebih parah daripada pandemi Covid-19.
Menurut Bill Gates mengakhiri pandemi Covid-19 lebih mudah ketimbang menyelesaikan masalah perubahan iklim. Efek negatif dari perubahan iklim disebut lebih buruk dari kematian dan kelumpuhan ekonomi yang diakibatkan Covid-19.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gawat! Alarm Banjir Dunia Bunyi, Kondisi Bumi di Ujung Tanduk
