
Insentif Bansos Prakerja Dipakai Peserta Buat Apa Saja?

Jakarta, CNBC Indonesia - Insentif yang diberikan pada penerima program Kartu Prakerja digunakan dalam beberapa kepentingan. Salah satunya menggunakannya untuk menambah modal usaha mereka.
Hal ini terungkap dalam Hasil Survei Program Kartu Prakerja: Peranan Program Kartu Prakerja di Masa Pandemi. Survei itu dilakukan oleh CSIS Indonesia bekerja sama dengan Manajemen Program Kartu Prakerja.
Survei dilakukan pada 2000 peserta, dan dari jumlah itu 42,4% menggunakan uang insentif nya untuk menambah modal pekerja. Selain itu juga ada jawaban digunakan seperti membeli sembako atau bahan pangan, membayar listrik atau air, membeli pulsa, hingga menabung.
"Menarik di sini 42,4% di sini digunakan untuk menambah modal usaha. Mungkin kaitannya terkait masalah bagaimana caranya program Kartu Prakerja memberikan kail instead of memberikan ikan saja," kata Fajar B. Hrawan, Peneliti Senior Departemen Ekonomi CSIS Indonesia, dalam Rilis Hasil Survei Program Kartu Prakerja, Jumat (13/8/2021).
Dari 42,4% untuk menambah modal usaha, 47,7% menggunakannya membeli barang untuk dijual, lalu 29,2% membeli bahan produksi, 10,1% membeli alat produksi, 7,2% menambah jenis produksi. Adapula untuk membayar biaya operasional usaha (5,1%) dan membayar sewa untuk usaha (0,7%).
Survei itu juga mendapatkan adanya penurunan jumlah orang yang mengganggur serta mencari kerja saat sebelum dan sesudah ikut program Kartu Prakerja. Hasilnya adalah penurunan dari 33,7% ke angka 25,4%.
Selain itu juga ada peningkatan sudah bekerja atau berusaha setelah mengikuti program yakni sebesar 62,4%. Saat sebelum mengikuti Prakerja jumlahnya hanya 49,1%.
Kenaikan juga terjadi pada orang yang beralih menjadi wirausaha setelah mengikuti program Kartu Prakerja, jumlahnya dari 27,1% menjadi 32,8%. Sementara mereka yang pekerja mengalami penurunan setelah Ikut program dari 52,2% ke 46%.
"Ada transformasi atau peralihan dari yang tadinya bekerja sebagai pekerja menjadi berwirausaha," jelasnya.
Responden wirausaha juga menunjukkan peningkatan dalam keikutsertaan dalam platform digital khususnya e-Commerce. Sebelum mengikuti program Kartu Prakerja ada 19,2% menggunakan platform digital meningkat 22,5% setelah mengikuti program.
Temuan lainnya adalah mengenai kepemilikan kontrak kerja dalam periode waktu sebelum dan sesudah mengikuti program tersebut. Yaitu dari 2000 responden, sebelum mengikuti program hanya 23,7% memiliki kontrak tertulis lalu meningkat 39,8% setelah ikut program tersebut.
"Sejalan dengan temuan responden yang tidak memiliki perjanjian atau kontrak kerja jika dibandingkan sebelum dan setelah ikut program Prakerja. Dari 68,9% menjadi 56,4%. Kondisi ini menunjukkan program Kartu Prakerja mampu mendorong formalisasi di sektor ketenagakerjaan, salah satu bentuknya kepemilikan kontrak kerja atau perjanjian tertulis," jelas Fajar.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas! Kepesertaan Prakerja Gelombang 16 Terancam Dicabut