China Temukan Antibodi Potensial Lawan Varian Delta
Jakarta, CNBC Indonesia - China mengklaim menemukan antibodi Covid-19 guna melawan varian Delta. Ini setidaknya diungkapkan produsen vaksin Sinopharm, dikutip lembaga siaran corong pemerintah Global Times.
Perusahaan menyebut temuan mereka efektif secara jangka pendek untuk mencegah dan mengobati dini Covid-19 akibat strain baru corona ini. Penelitian itu dipimpin oleh anak usaha Sinopharm, Sinopharm China National Biotec Group, di bawah sang Chairman Yang Xiaoming.
Disebutkan bahwa tim peneliti berhasil menemukan antibodi monoklonal yang bisa memblokir peningkatan virus corona Delta pada enzim pengubah Angiotensin 2. Dalam pengumumannya, perusahaan menjelaskan enzim tersebut menempel pada membransel dan ada di usus, ginjal, testis, kantong empedu dan jantung.
Sebagai obat terapi, antibodi monoklonal diharapkan memiliki efektivitas yang kuat, efikasi signifikan dan toksisitas rendah. Antibodi itu disebut rudal biologis dan menunjukkan kemanjuran sangat baik serta prospek aplikasi luas dalam pengobatan berbagai penyakit.
Penerapan antibodi atau disebut sebagai 2BII, bisa secara signifikan mengurangi peradangan paru-paru yang disebabkan virus. Dalam studi terbaru, 2BII ini memiliki aktivitas netralisasi sangat konsisten pada varian Delta, memiliki nilai aplikasi besar untuk melakukan pencegahan jangka pendek dan pengobatan dini Covid-19.
Aplikasi klinis 2BII berjalan dengan tertib dan sesuai harapan, ungkap perusahaan. Antibodi ini juga sesegera mungkin bisa diterapkan dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19 di China.
Varian Delta diketahui telah menyebar ke hampir banyak negara di dunia. Ini termasuk China, yang menjadi lokasi pertama ditemukan virus Covid-19 akhir tahun 2019 lalu.
Akibat varian Delta, kasus Covid-19 harian negara Negeri Tirai Bambu kembali meningkat. Lonjakan terjadi di kota besar seperti Beijing hingga Wuhan sejak 20 Juli lalu.
Ini terjadi setelah virus terdeteksi dari penerbangan pesawat Rusia di Nanjing Provinsi Jiangsu. Kasus dikabarkan naik hampir menyentuh 500 kasus.
Kemarin, China mencatat rekor kasus Covid-19.Dalam laporan Jumat (6/8/2021), kasus Covid-19 baru menyentuh angka tertinggi sepanjang gelombang baru ini, 124 kasus.
Angka ini naik dari sebelumnya 85 kasus. Dari data itu, 80 kasus merupakan transmisi lokal, naik dari sehari sebelumnya 62 kasus.
Hingga saat ini,China telah mencatat 93.374 kasus virus dan 4.636 kematian sejak wabah itu pertama kali muncul di kota Wuhan.
(sef/sef)