Anak Buah Biden Selidiki Bos Uang Kripto Tether, Ada Apa?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
27 July 2021 12:15
Area pabrik kertas di Quebec, Kanada 'disulap' menjadi pusat penambangan mata uang kripto (cryptocurrency) di tengah tren Bitcoin. (dok. REUTERS/Christinne Muschi)
Foto: REUTERS/Christinne Muschi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bos Tether diduga melakukan penipuan bank selama tahap awal bisnis cryptocurrency. Dilaporkan jika perusahaan menghadapi penyelidikan dari otoritas hukum terkait masalah ini.

Informasi tersebut didapatkan dari laporan Bloomberg News. Disebutkan dalam laporan itu Departemen Kehakiman AS sedang menyelidiki masalah ini.

Laporan itu menyebutkan jika penyelidikan berfokus pada peristiwa beberapa tahun lalu. Saat itu tahun 2014, Tether diluncurkan dan berada pada tahap awal.

Departemen Kehakiman memeriksa apakah Tether menyembunyikan transaksi dari bank yang dikaitkan dengan kripto, ungkap laporan itu yang mengutip tiga orang sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Pihak Tether juga telah angkat bicara soal laporan Bloomberg. Menurut pihak perusahaan, Tether selalu melakukan dialog terbuka dengan lembaga penegak hukum termasuk Departemen Kehakiman.

Tether menjelaskan jika bisnis yang dijalankan adalah seperti biasanya. Perusahaan juga memastikan tetap berfokus memberikan layanan terbaik.

"Ini adalah bisnis seperti biasa di Tether, dan kami juga tetap fokus bagaimana memberikan layanan terbaik pada kebutuhan pelanggan kami," kata pihak Tether, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (27/7/2021).

Sayangnya seorang juru bicara Departemen Kehakiman menolak berkomentar terkait laporan penyelidikan tersebut.

Laporan Bloomberg juga menyatakan jaksa federal telah mengincar Tether dari tahun 2018. Seorang sumber menyebutkan dalam beberapa bulan terakhir, mereka telah mengirimkan surat pada beberapa orang dan memperingatkan jika telah menjadi target investigasi.

Pemberitahuan itu menandakan keputusan apakah kasus akan segera dibuat, dengan pejabat senior Departemen Kehakiman akhirnya menentukan apakah tuntutan menjadi benar.

Tether diketahui merupakan salah satu token stablecoin paling dominan saat ini. Selain Tether ada USD Coin yang juga masuk dalam daftar itu.

Dilaporkan jika Tether menyumbang lebih dari 60% dari total table Coin yang terbit. Ini sama dengan senilai sekitar US$100 miliar.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warning Bank Sentral India Soal Uang Kripto, Berani Baca?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular