Taiwan Kini Punya Vaksin Covid Buatan Sendiri, RI Kapan?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Senin, 19/07/2021 19:00 WIB
Foto: Bendera Taiwan (AP/Chiang Ying-ying)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Taiwan telah memberikan persetujuan penggunaan darurat untuk vaksin buatan dalam negeri bernama Medigen. Data awal vaksin menurut para ahli vaksin itu sama efektifnya dengan suntikan AstraZeneca.

Vaksin Medigen Vaccine Biologics Corps atau MVC-COV1901 sampai saat ini belum menyelesaikan uji klinis. Sementara data fase II telah diterbitkan bulan lalu dan hasilnya cukup menjanjikan.

Kementerian Kesehatan Taiwan mengatakan inokulasi pertama dengan vaksin ini pada publik dapat dilakukan pada awal Agustus mendatang. Menurut Menteri Kesehatan Chen Shih-chung, perluasan kapasitas produksi dapat memakan waktu namun pada Agustus diharapkan telah ada pasokan kecil pertama, dikutip dari AFP, Senin (19/7/2021).


Layaknya kebanyakan vaksin lain, vaksin Medigen akan diberikan dalam dua suntikan. Vaksin ini akan diberikan kepada di atas 20 tahun.

Hingga saat ini belum ada informasi soal tingkat efikasi vaksin. Namun menteri Kesehatan mengatakan efek antibodi Medigen "tidak lebih buruk dari suntikan vaksin Oxford-AstraZeneca yang telah diterima masyarakat" serta tidak ada masalah keamanan utama.

Vaksin Medigen merupakan vaksin subunit yang mengajarkan sistem imun tubuh untuk mengenali peningkatan protein yang digunakan virus untuk menyerang sel.

Kementerian Kesehatan juga telah memberitahu Medigen bahwa laporan pemantauan keamanan bulanan dan laporan efektivitas dalam satu tahun.

Untuk program vaksin, pemerintah Taiwan menandatangani kontrak membeli lima juta dosis vaksin. Selain itu jumlah yang sama juga akan dibeli dari pembuat vaksin lokal, United Biomedical yang sampai saat ini belum mengantongi izin darurat.

Selama pandemi, Taiwan dipuji karena menjadi negara terbaik yang cukup tanggap menghadapinya. Negara itu bisa menahan wabah pada awalnya dan mencegah virus selama hampir satu tahun dengan kontrol karantina yang ketat dan pelacakan kelas dunia.

Namun akhirnya wabah merebak pada Mei diantara pilot maskapai penerbangan. Sejak itu menyebabkan penularan yang meluas dan mencatatkan 800 kematian dan 15 ribu infeksi.

Sementara untuk vaksin hanya menerima 726 ribu dosis vaksin. Sebelum akhirnya AS dan Jepang menyumbang vaksin masing-masing 2,5 Juta dan 3,37 juta dosis.


(roy/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center