Biden Lawan Hacker Berbahaya Rusia, Blacklist 6 Korporasi Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat mengambil langkah baru untuk industri keamanan siber Rusia. Negara itu melakukan pembatasan pada perdagangan dengan empat perusahaan teknologi informasi dan dua entitas.
Perusahaan itu dituding atas kegiatannya yang 'agresif dan berbahaya', termasuk spionase digital. Hal yang Washington tudihkan pada pemerintah Rusia.
Sanksi diberikan oleh Departemen Keuangan AS pada April lalu, ungkap postingan Departemen Perdagangan. Ini ditargetkan pada perusahaan sektor teknologi yang mendukung layanan intelijen Rusia.
Dengan adanya enam perusahaan itu dalam daftar hitam, artinya perusahaan AS tidak bisa melakukan penjualan tanpa adanya lisensi.
Berikut entitas yang masuk dalam daftar hitam itu, dikutip Reuters (19/7/2021):
- Aktsionernoe Obshchaestvo AST;
- Aktsionernoe Obshchestvo Pasit;
- Aktsionernoe Obshchestvo Pozitiv Teknolodzhiz, also known as JSC Positive Technologies;
- Federal State Autonomous Institution Military Innovative Technopolis Era;
- Federal State Autonomous Scientific Establishment Scientific Research Institute Specialized Security Computing Devices and Automation (SVA);
- Obshchestvo S Ogranichennoi Otvetstvennostyu Neobit.
Sebagai informasi, Era merupakan pusat penelitian dan teknologi yang dioperasikan Kementerian Pertahanan Rusia. Sementara Pasit adalah perusahaan IT yang melakukan penelitian dan pengembangannya untuk mendukung operasi siber berbahaya dari Badan Intelijen Asing Rusia.
SVA adalah lembaga milik negara Rusia yang mendukung operasi siber berbahaya. Selain itu, pihak AS mengklaim Neobit, AST dan Positive Technologies memiliki klien antara lain pemerintah Rusia.
Positive Technologies telah angkat bicara soal hal ini. Menurut perusahaan itu, pengumuman yang dilakukan Departemen Perdagangan itu tidak ada informasi baru dan mengenai perusahaan yang terlibat dalam pertukaran ets informasi dengan komunitas keamanan profesional serta tidak pernah terlihat dengan serangan pada infrastruktur AS.
Sejauh ini baru Positive Technologies yang angkat bicara. Entitas lain tidak segera menanggapi permintaan komentar atau tidak bisa dihubungi.
Keputusan ini datang sebagai respon AS setelah menghadapi sejumlah masalah intrusi digital dan disalahkan kepada mata-mata yang didukung pemerintah Rusia. Selain itu AS juga harus menghadapi rentetan kejadian ransomware dan kembali menyalahkan penjahat dunia maya Rusia.
Pembatasan pada industri teknologi Rusia telah dilakukan selama berbulan-bulan. Di hari yang sama saat sanksi Departemen Keuangan AS diumumkan, Asisten jaksa Agung John Demers mengatakan para pejabat setempat sedang memproses evaluasi lusinan perusahaan Rusia untuk kemungkinan merujuk ke Departemen Perdagangan.
(roy/roy)