Ada Fenomena Aphelion Hari Ini, Apa itu?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
06 July 2021 14:30
People walk on a dune, a day before a total eclipse in Nahuelpan, La Araucania, Chile,Sunday, Dec. 13, 2020. The total eclipse will be visible from Chile and the northern Patagonia region of Argentina, and as a partial solar eclipse in Bolivia, Brazil, Ecuador, Paraguay, Peru and Uruguay. (AP Photo/Esteban Felix)
Foto: AP/Esteban Felix

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN mengumumkan jika hari ini terdapat fenomena Aphelion. Apa itu?

Dalam akun Instagramnya, LAPAN menjelaskan jika Aphelion adalah fenomena posisi Bumi ada di titik terjauh dengan Matahari. Penyebab adanya fenomena ini karena orbit Bumi tidak sepenuhnya lingkaran sempurna namun elips dengan kelonjongan 1/60.

Saat Aphelion, jarak Bumi dan Matahari adalah 152.100.527 km. Sebaliknya Perihelion di bulan Januari jarak keduanya adalah 147.093.163 km. Fenomena ini telah terjadi tadi pagi, yakni pukul 05:27 WIB/06:27 WITA/07:27 WIT.

Lembaga itu juga mengatakan tidak ada dampak signifikan dengan Bumi dari fenomena Aphelion. Termasuk suhu dingin yang kerap dirasakan di pagi hari beberapa waktu terakhir hingga Agustus mendatang.

LAPAN menyatakan fenomena itu biasa terjadi pada musim kemarau. Saat itu, tutupan awan yang sedikit membuat tidak ada panas dari permukaan Bumi yang dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan

"Hal yang biasa terjadi pada musim kemarau dikarenakan tutupan awan yang sedikit sehingga tidak ada panas dari permukaan Bumi (yang diserap dari cahaya Matahari dan dilepaskan pada malam hari) yang dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan," tulis LAPAN, dikutip Selasa (6/7/2021).

Posisi Matahari saat ini berada di belahan utara dan membuat tekanan udara lebih rendah dibanding di Selatan yang mengalami musim dingin.

Dengan begitu menyebabkan angin bertiup dari arah Selatan menuju Utara. Saat ini angin bertiup dari Australia yang mengalami musim dingin dan berdampak penurunan suhu di sejumlah wilayah Indonesia.

"Dampak yang ditimbulkan adalah penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang terletak di Selatan khatulistiwa," tambah LAPAN.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Minggu Ini Puncak Hujan Meteor Perseid, Bisa Dilihat di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular