BPOM Terbitkan Izin Pakai Vaksin Moderna, Efikasinya 94%

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
02 July 2021 10:48
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM, Penny Lukito saat Konferensi Pers Penerbitan EUA Vaksin Moderna untuk Penanganan COVID-19 (02/07). (Tangkapan Layar Youtube Badan POM RI)
Foto: Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM, Penny Lukito saat Konferensi Pers Penerbitan EUA Vaksin Moderna untuk Penanganan COVID-19 (02/07). (Tangkapan Layar Youtube Badan POM RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau (EUA) kepada vaksin Covid-19 buatan Moderna Inc.

Ketua BPOM Penny Lukito mengatakan vaksin Moderna merupakan vaksin platform mRNA pertama yang mendapat izin UEA dari BPOM. Vaksin ini memiliki efikasi 94,1% pada kelompok usia 18-65 tahun dan efikasi 86,4% pada usia di atas 65 tahun.

"Vaksin mRNA menggunakan imunisasi SARS CoV-2 berusia 18 tahun ek atas injeksi inframuskular 0,5 mili, 2 kali suntikan satu bulan," ujar Penny dalam konferensi pers digital di Jakarta, Jumat (2/7/2021).

Efek samping dari vaksin ini masih dalam grade 1 dan dua atau bisa di atasi, yakni berupa nyeri otot, kelelahan, hingga sakit kepala.

Platform mRNA merupakan metode rekayasa genetika yang membuat tubuh bisa mendeteksi sebuah virus yang masuk. Ini berbeda dengan metode inactivated vaccine di mana virus dilemahkan atau dimatikan kemudian disuntikkan dalam tubuh agar tubuh mengenali virus dan bisa bekerja mengalahkannya.

Vaksin Moderna membutuhkan lemari pendingin khusus dengan temperatur minimal minus 20 derajat celcius. Ini berbeda dengan vaksin Sinovac dan AstraZeneca yang bisa disimpan dalam lemari pendingin bersuhu 2-8 derajat celcius.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beredar Surat BPOM Rekomendasi Vaksin untuk Usia 12-17 Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular