Resmi Jadi Uang Resmi, Gimana Nasib Bitcoin di Negara Ini?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
15 June 2021 18:50
El Salvador, Negara Pertama Yang Legalkan Bitcoin
Foto: El Salvador, Negara Pertama Yang Legalkan Bitcoin

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas penggunaan Bitcoin di El Salvador mulai terlihat meningkat setelah menjadi negara pertama yang mengadopsi mata uang kripto itu jadi alat pembayaran yang sah. Terdapat lonjakan empat kali dari transfer kecil yang terjadi di negara itu pada bulan Mei dari tahun lalu.

Namun memang jumlahnya belum sebesar dengan pengiriman uang yang dikirimkan dalam dolar. Informasi ini berdasarkan laporan yang dibagikan pada Reuters.

Berdasarkan peneliti kripto AS Chainalysis, transfer Bitcoin bulanan di bawah US$1000, proxy untuk uang yang dikirim ke negara itu dari masyarakat yang bekerja di luar negeri, berjumlah US$1,7 juta. Jumlah itu jauh dibandingkan tahun lalu yakni US$424 ribu.

Puncak jumlah transfer tersedia pada US$2,5 juta di bulan Maret. Sayangnya tidak ada data pembanding dengan tahun sebelumnya.

Chainalysis mengumpulkan data geografis dengan menganalisa lalu lintas web dan pola perdagangan. Meskipun lokasi transaksi masih bisa dikabulkan berdasarkan jaringan pribadi virtual.

El Salvador memang bergantung pada aktivitas transfer. Tahun 2019 menunjukkan, transfer dengan uang tradisional mencapai hampir US$6 miliar, atau sekitar seperlima dari PDB yang menurut Bank Dunia menjadi salah satu rasio tertinggi di dunia.

Dengan lonjakan transfer Bitcoin mencerminkan tren di Amerika Tengah dan informasi pengguna kripto di El Salvador. Namun dengan data per menitnya versus pengiriman uang tradisional menunjukkan uang kripto masih jadi alat khusus bagi masyarakat di negara itu.

Pengesahan Bitcoin Jadi alat pembayaran sah di El Salvador didukung penuh oleh Presiden Nayib Bukule. Dia menyebutkan potensi cryptocurrency sebagai mata uang pengiriman uang bagi masyarakat di luar negeri.

Namun aturan baru ini dikatakan lembaga Rating Moody's bisa membahayakan kesepakatan pendanaan dengan International Monetary Fund (IMF). Moody's menyebutkan langkah El Salvador bisa membawa resiko bagi sistem keuangan, stabilitas rezim moneter negara dan menandakan kurangnya kerangka ekonomi yang jelas.

Pada hari Kamis lalu IMF memperingatkan adanya masalah ekonomi dan hukum atas undang-undang El Salvador. Hal ini melebarkan pada obligasi negara tersebut.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jadi Uang Resmi, Beli McD di Negara Ini Bisa Pakai Bitcoin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular