Sederet Fakta Covid Varian Delta 'India' yang Sudah Masuk RI

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
14 June 2021 17:55
Infografis/Varian Mutasi virus dari inggris, india dan afrika Selatan, Sudah Sampai Indonesia/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/Varian Mutasi virus dari inggris, india dan afrika Selatan, Sudah Sampai Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus Corona Varian Delta dari India atau B1617.2 dipastikan sudah masuk ke Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan varian itu ditemukan di Kudus, DKI Jakarta dan Bangkalan.

Varian Delta juga telah ditemukan di Inggris dan menjadi penyebab kenaikan kasus di negara tersebut. Dikabarkan Delta juga lebih menular dari varian yang ditemukan di Inggris yakni B117 atau yang disebut sebagai varian Alpha.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut Ciri-ciri varian Delta, dirangkum dari berbagai sumber, Senin (14/6/2021).

60% Lebih Menular

Menurut penelitian Public Health of England varian Delta jauh lebih menular hingga 60% dibandingkan varian Alpha. Padahal varian yang ditemukan di Inggris itu menjadi penyebab lonjakan kasus di sana pada Januari lalu.

Menyebabkan Lonjakan Kasus di Inggris

Varian Delta dikatakan juga menyebabkan adanya kenaikan kasus di Inggris. Laporan pada Kamis (10/6/2021) menyebutkan mencatat ada 7.393 kasus harian baru di Inggris, ini baru terjadi sejak Februari lalu.

Sementara varian Delta sudah teridentifikasi mencapai 42.323 kasus di Inggris. Naik cukup signifikan dari laporan tanggal 2 Juni lalu yakni 29.892 kasus.

Menyebar di Singapura

Varian Delta juga dilaporkan telah menyebar di Singapura. Hingga Mei lalu, dari 449 kasus lokal ada 428 kasus merupakan kasus Varian Delta.

Melansir Straits Times, varian itu juga diyakini memicu klaster Rumah Sakit Tan Tock Seng. Rumah Sakit itu ditutup pada 6 Juni setelah tidak ada transmisi baru terkait selama 28 hari.

Turunkan Efektivitas Vaksin

Laporan Inggris tanggal 11 Juni 221 menyebutkan varian Delta dapat menurunkan efektivitas vaksin dibandingkan dari varian Alfa. Dilaporkan pada masyarakat yang mendapatkan satu kali penyuntikan bisa menurunkan perlindungan pada gejala sebesar 15%-20%.

Sudah ada di Indonesia

Menkes Budi Gunadi Sadikin memastikan B1617.2 telah ada di Jakarta, Kudus dan Bangkalan. Dia mengatakan temua itu telah dilaporkan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden juga meminta mempercepat implementasi di lapangan serta akselerasi vaksinasi.

"Karena ini penularannya lebih cepat walaupun tidak lebih mematikan tapi ini perlu benar-benar kedua hal tadi dipercepat atau dipraktekkan," kata dia.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Pakai Nama Negara, Ini Nama Baru Mutasi Corona 'Ganas'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular