
Tak Pakai Nama Negara, Ini Nama Baru Mutasi Corona 'Ganas'

Jakarta, CNBC Indonesia- World Health Organization (WHO) memberikan nama baru bagi varian baru Covid-19. Mutasi corona tak boleh lagi menggunakan nama negara demi menghindari stigma.
Empat varian baru covid-19 akan diberi nama baru. Keempat varian tersebut adalah B.1.351, 501Y.V2 dan 20H / 501Y.V2. Dengan demikian, keempat varian virus corona yang dianggap mengkhawatirkan oleh WHO dikenal oleh publik sebagai sebagai varian Inggris diubah menjadi Alpha, Afrika Selatan diubah jadi Beta, Brasil diubah jadi Gamma, dan India diubah jadi Delta.
"Meskipun mereka memiliki kelebihan, nama ilmiah ini bisa sulit untuk diucapkan dan diingat, dan rentan salah pelaporan," kata WHO, menjelaskan keputusan tersebut dikutip dari Reuters, Kamis (3/06/2021).
Bakteriolog Mark Pallen mengatakan pilihan Alfabet Yunani datang setelah berbulan-bulan pertimbangan, di mana kemungkinan lain seperti Dewa Yunani dan menemukan, nama pseudo-klasik dipertimbangkan oleh para ahli. Sayangnya, banyak yang sudah menjadi merek, perusahaan, atau nama asing.
Gagasan lain untuk merujuk pada varian yang menjadi perhatian sebagai VOC1, VOC2, dll. dibatalkan setelah dia menunjukkan bahwa itu menyerupai kata umpatan dalam bahasa Inggris.
Secara historis, virus sering dikaitkan dengan lokasi dari mana mereka dianggap muncul seperti Ebola yang dinamai dari nama sungai Kongo. Tapi ini bisa merusak tempat dan seringkali tidak akurat seperti yang disebut pandemi 'flu Spanyol' tahun 1918 yang asal-usulnya tidak diketahui.
"Tidak ada negara yang harus distigmatisasi untuk mendeteksi dan melaporkan varian," kata ahli epidemiologi WHO Maria Van Kerkhove.
Sebelum skema WHO yang baru, beberapa ilmuwan telah mengadopsi nomenklatur mereka sendiri yang disederhanakan untuk varian seperti makalah Februari menggunakan nama burung. Namun ide ini juga dikritik karena dapat membahayakan.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Vaksin Pfizer Kurang Efektif Lawan Mutasi Corona Afsel