Demi Gelar 5G, Smartfren Bersiap Merger dengan Moratelindo

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
31 May 2021 10:55
FILE PHOTO: A 5G sign is seen during the Mobile World Congress in Barcelona, Spain February 28, 2018. REUTERS/Yves Herman/File Photo
Foto: Tanda 5G terlihat selama Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol. REUTERS/Yves Herman/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Smartfren Telecom Tbk berniat untuk menyelenggarakan 5G di Indonesia. Untuk itu operator seluler milik Sinar Mas Group ini dikabarkan akan merger dengan PT Mora Telematika (Moratelindo).

Langkah ini disampaikan oleh manajemen PT Smartfren Tbk dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Nilai transaksi ini diperkirakan mencapai Rp 360 miliar.

Disebutkan 25 Mei lalu, Smarfren melalui anak usahanya telah menandatangani perjanjian penyertaan saham bersyarat antara PT Smart Telecom (anak usaha Smartfren) dengan Moratel sehubungan rencana penyertaan modal oleh Smartel atas saham baru yang dikeluarkan dari portebel Moratel sebesar 20,5% dari total modal yang ditempatkan Moratel.

"Terkait dengan merger, ini merupakan langkah strategis yang dilakukan Smart Telecom dengan mengakuisisi Moratelindo sebesar 20%," kata Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys dalam keterangannya yang diterima CNBC Indonesia, Senin (31/5/2021).

Dia mengatakan dengan langkah penggabungan tersebut, diyakini dapat memperkuat infrastruktur telekomunikasi. Yakni dengan proses fiberisasi jadi makin siap untuk menggelar 5G.

"Lewat langkah ini, kami yakin bisa memperkuat infrastruktur telekomunikasi melalui proses fiberisasi, sehingga kita semakin siap menghadirkan 5G," ungkapnya.

Sebagai informasi, Smartfren bersama Telkomsel menjadi pemenang frekuensi 2.3 GHz. Telkomsel menggunakan pita frekuensi ini untuk menyelenggarakan 5G di Indonesia, layanan ini sudah bisa dinikmati di beberapa wilayah di Jabodetabek.

Mengutip situs perusahaan Moratelindo merupakan perusahaan infrastruktur serat optik untuk jaringan telekomunikasi. Moratelindo Cable System 1 (MIC-1) merupakan jaringan internasional pertama yang dibangun perusahan dengan panjang kabel 81,5 kilometer menghubungkan Batam dan Singapura.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5G Rilis di Indonesia, Harga Paket Data Internet Mahal?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular