
Update XL dan Smartfren Merger, Menkominfo Masih Dorong?

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu lalu, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi pernah mendorong Smartfren merger dan salah satunya dengan XL. Lalu bagaimana kelanjutan ide tersebut?
Budi mengatakan kedua perusahaan belum ada pembicaraan dengannya terkait merger. Namun dia juga membiarkan Smartfren dan XL untuk melakukannya secara B2B.
"Mereka bicara biar aja B2B," kata Budi, ditemui usai gelaran CNBC Indonesia Awards 2023, Rabu malam (13/12/2023).
Pemerintah sebagai regulator, dia mengatakan setuju adanya merger. Ini dilakukan agar menyehatkan ekosistem di industri telekomunikasi tanah air.
"Tapi yang penting kita bikin ekosistemnya sehat," ungkapnya.
Sebelumnya Budi mengatakan Indonesia sebaiknya hanya memiliki tiga operator untuk industri telekomunikasi lebih efisien dan sehat. Dia mencontohkan banyak negara juga memiliki tiga operator saja.
Saat ini, Indonesia memiliki empat operator. Yakni ada Telkomsel, XL Axiata, Smartfren, dan Indosat Ooredoo Hutchison yang merupakan hasil merger Indosat sert Tri.
Budi mendorong Smartfren untuk merger. Tidak hanya dengan XL, aksi korporasi itu juga bisa dilakukan dengan operator lainnya.
"Selain opsi merger dengan XL, bisa juga Smartfren merger dengan operator lainnya baik Indosat maupun Telkomsel. Yang terpenting konsolidasi menjadi 3 operator terwujud," jelas Budi Arie.
Ditemui bulan lalu, President Director Smartfren, Merza Fachys menyambut positif dorongan pemerintah itu. "Harapan ini kita sambut dan mudah-mudahan apa yang didorong pemerintah ini kita pengen suatu realisasi seperti itu," ungkap dia.
Dalam kesempatan berbeda, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini hanya mengatakan merger akan banyak melibatkan pemegang saham. Dia mengatakan pihak manajemen tidak banyak terlibat.
Jadi sampai saat ini sebagai manajemen tidak banyak terlibat dan karena terlibat share holder antara holder melakukan hal tersebut. Kalau mau lebih lanjut informasinya lebih ke Axiata. Hanya memang dari XL support kalau terjadi konsolidasi," jelas Dian, ditemui Oktober lalu.
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Smartfren Buka-Bukaan Soal Isu Gabung XL Axiata