
Erick Soal Margin 20% Vaksinasi Mandiri: Bukan Komersialisasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir kembali membantah kalau pemerintah ingin mencari untung dalam program Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong alias vaksinasi mandiri. Hal itu disampaikan Erick selepas menyaksikan film Tjoet Nya' Dhien di Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (20/5/2021).
Ia menjawab pertanyaan perihal margin 20% dalam harga yang diatur pemerintah untuk vaksin Covid-19 untuk program Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong sebesar Rp 321.660/dosis. Hal itu termaktub dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021.
"Kita kan sudah jawab. Vaksin gotong royong itu vaksin gratis yang diinisiasi oleh para pengusaha yang ingin membantu negara, supaya nggak berat. Dia (pengusaha) beli dan dibagikan gratis, gratis lho, bukan komersialisasinya," ujar Erick.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu itu mengungkapkan pemerintah telah berkomitmen memberikan vaksin Covid-19 secara gratis kepada masyarakat. Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 77 triliun.
Oleh karena itu, lanjut Erick, ketika pengusaha ingin berpartisipasi dalam mempercepat vaksinasi Covid-19, pemerintah merespons positif.
"Ya sama ini film Cut Nyak Dien direstorasi di Belanda, masa pemerinah mau diam, ya kita dukung ini," katanya.
Lebih lanjut, Erick mengungkapkan pemerintah juga menyiapkan vaksin gratis kepada pengusaha dari kalangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Proses vaksinasi dilakukan di sentra vaksinasi yang tersebar di sejumlah daerah.
"Ada satu juga yang disuntik gratis. BUMN itu public service juga bukan cuma komersialisasi," ujar Erick.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Mau 'Jual' BUMN dengan Omzet di Bawah Rp 50 M
