
Kisah Startup China 'Rugi' Rp 227 T Gegera Sepenggal Puisi

Jakarta, CNBC Indonesia - Startup pengiriman makanan terbesar di China, Meituan-Dianping harus kehilangan kapitalisasi pasar hingga US$ 16 miliar atau setara Rp 227,2 triliun pada perdagangan bursa Hong Kong Senin (10/5/2021). Penyebabnya, postingan puisi yang dilakukan pendiri perusahaan.
Pada Minggu (9/5/2021), sebuah postingan puisi dari co-founder dan CEO Meituan Dianping Wang Xing viral di media sosial China. Ia mengunggap sebuah pusi berusia 100 tahun dalam platform Fanfau.
Ia memosting sebuah puisi karya Zhang Jie yang isinya mengkritik Kaisar Pertama dinasti Tong, Qin Shihuang, yang melakukan pembakaran buku untuk mengontrol ide-ide yang tak sesuai dengan kerajaan.
Puisi Zhang Jie ini biasanya diartikan sebagai seruan anti kemapanan dan para netizen yang melihat postingan itu sebagai bentuk penyerangan pemerintah China, seperti dikutip dari South China Morning Post, Selasa (11/5/2021).
Unggahan tersebut dikritik keras oleh sejumlah pengguna media sosial. Tagar #MeituanSharesPlunge mejadi trending topic di Weibo dan menghasilkan 4,2 juta pos dan komentar di sana.
"Anda pikit bisa Mengutip puisi begitu saja. Mungkin Anda berpikir orang lain tidak bisa membaca yang tersirat atau mereka tidak bisa mengubah kata-kata Anda menjadi yang tidak Anda maksudkan," ungkap salah satu pengguna Weibo, Kevinqin008.
"Apapun yang terkait Revolusi Kebudayaan atau pembakaran buku sangat sensitif (tahun 2021) karena akan merayakan 100 tahun partai (komunis)," kata Professor Xu Guoqi, dari Kerry Group di Sejarah Global Universitas Hongkong.
Menurutnya hal-hal yang tidak memuji partai secara terbuka bisa diartikan berbeda. Puisi itu juga telah tidak terlihat dalam akun Fanfou milik Wang.
Juru Bicara Meituan enggan memberikan komentar terkait permasalahan bosnya itu.
Untuk alasannya unggahan itu, Wang mengatakan puisi tersebut mengingatkannya pada rival berbahaya yang tidak biasa. Hal ini merujuk pada perusahaannya mendapatkan banyak pesaing.
"Tahun-tahun ini Alibaba bertahan melawan JD.com, namun Pinduoduo keluar dan nmemiliki lebih banyak pengguna dari Alibaba. Demikian pula saingan terbesar Meituan mungkin adalah Ele.me. Namun kemungkinan besar perusahaan dan model bisnis yang belum difokuskan bisa mengganggu bisnis pengiriman," kata dia.
Informasi saja, Meituan juga sedang dalam pengawasan ketat Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar atau ASMR. Perusahaan itu bisa didenda sebesar US$700 juta karena dituding memaksa pedagang menjual eksklusif hanya di platformnya saja.
Regulator China mengumumkan investigasi Meituan pada 26 April lalu. Ini dilakukan setelah mendapatkan komplain dari publik.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kisah Investor Gojek 'Rugi' Rp 553 T Dalam 2 Pekan, Kenapa?