
Roket Long March 5B Bakal Jatuh ke Bumi, Ini Respons China

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas China buka suara soal roket Long March 5B akhir pekan ini. Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri setempat Wang Webin mengatakan kerusakan di darat kemungkinan sangat rendah.
"Kemungkinan menyebabkan kerusakan pada aktivitas penerbangan atau (pada orang dan aktivitas) di daratan sangat rendah," kata Wang Webin, dikutip dari France 24, Jumat (7/5/2021).
Menurutnya komponen roket yang masuk ke atmosfer akan hancur. Namun akan menginformasikan kepada publik di saat yang tepat.
Roket Long March 5B terakhir kali bekerja setelah mengangkut modul utama Tianhae atau Harmoni Surgawi. Peluncuran tersebut terjadi pada 29 April 2021 lalu.
Sebelumnya, dikabarkan Roket Long March 5B diprediksi jatuh pada Sabtu waktu AS atau sekitar Minggu (8/5/2021) waktu Indonesia.
Gedung Putih memprediksi akan ada puing-puing roket yang jatuh, termasuk bagian terbesar sepanjang 30 meter.
Lokasi jatuhnya diperkirakan di wilayah pasifik dekat ekuator. Setelah melewati kota-kota di wilayah timur AS, namun untuk tepatnya berlum diketahui.
Melansir The Guardian, sementara itu Badan Antariksa Eropa atau ESA mengatakan roket sedang berada di orbit elips antara 165 km hingga 292 km.
ESA memprediksi roket akan jatuh diantara taggal 8-10 Mei 2021. Long March 5B terjatuh di wilayah selatan Spanyol, Portugas, Italia hingga Australia.
Sementara itu astrofisikawan Universitas Harvard, Jonathan McDowell mengatakan potongan roket akan ada yang berhasil masuk melewati atmosfer. Dia menyamakannya seperti kecelakaan kecil lebih dari 100 mil.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berlomba ke Antariksa, China Sukses Kirim Roket ke Angkasa
