
Wah! Vaksin Pfizer Ampuh Lawan Mutasi Corona Inggris & Afsel

Jakarta, CNBC Indonesia - Vaksin Covid-19 besutan Pfizer dan mitranya BioNTech dikabarkan ampuh dalam melawan infeksi virus corona B.117 asal Inggris dan B.1351 asal Afrika Selatan (Afsel). Tak tanggung-tanggung, keampuhan vaksin itu dilaporkan di atas 70%.
Rilis keampuhan ini dikabarkan dari dua penelitian yang dilakukan Qatar dan Israel. Dalam studi di Qatar, hal ini didasarkan setelah menganalisis dana yang diperoleh dari 200 ribu orang yang telah menerima vaksin itu dari 1 Februari 2021 hingga 31 Maret 2021.
Para peneliti Qatar menemukan bahwa vaksin Pfizer ampuh 87% hingga 89,5 % efektif mencegah infeksi B.117 di antara orang-orang yang setidaknya telah dua minggu menerima dosis kedua. Sementara itu vaksin ini juga efektif 72,1% hingga 75% dalam mencegah infeksi B.1.351 di antara mereka yang telah mencapai titik dua minggu.
Vaksin ini juga diketahui sangat efektif untuk melindungi dari hasil infeksi yang parah. Secara keseluruhan, vaksin itu 97,4% efektif untuk mencegah penyakit parah, kritis atau fatal dari segala bentuk virus corona, dan 100% efektif mencegah penyakit parah, kritis atau fatal yang disebabkan oleh B.117 atau B.1351.
Dalam studi yang dilakukan Israel, Ini didasarkan pada lebih dari 230.000 infeksi virus corona yang terjadi di Israel antara 24 Januari dan 3 April. Selama periode itu, B.117 menyumbang hampir 95% dari semua kasus infeksi di negara itu, yang telah memvaksinasi lebih dari separuh populasinya.
Para peneliti menemukan bahwa vaksin itu lebih dari 95% efektif dalam melindungi terhadap infeksi virus corona, rawat inap, dan kematian di antara orang-orang yang divaksinasi penuh berusia 16 tahun ke atas. Vaksin itu juga bekerja dengan baik pada orang dewasa yang lebih tua. Di antara mereka yang berusia 85 tahun atau lebih, vaksin itu lebih dari 94% efektif melindungi dari infeksi, rawat inap, dan kematian.
Hasil ini menjadi hasil yang melegakan bagi para peneliti. Pasalnya sebelum rilis ini dibuat, banyak ahli yang pesimis dengan mengatakan bahwa dua varian ini kebal dari vaksin.
"Saya sangat senang melihat data ini bahwa di dunia nyata vaksin ini memiliki dampak yang luar biasa dalam mengurangi infeksi dan penyakit," kata Akiko Iwasaki, ahli imunologi di Universitas Yale.
Kedua penelitian tersebut juga melaporkan bahwa dua dosis vaksin memberikan perlindungan yang lebih signifikan daripada satu dosis. Dalam studi Israel, misalnya, satu dosis vaksin 77% efektif melawan kematian, sedangkan dua dosis efektif 96,7%.
"Ini benar-benar menekankan perlunya dosis kedua," kata Dr. Kathleen Neuzil, yang mengarahkan Pusat Pengembangan Vaksin dan Kesehatan Global di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksin Covid-19 Pfizer Ganti Nama Jadi Cominarty, Kenapa?
