Riset: Golongan Darah Ini Disebut 'Kebal' Covid-19 di India

Roy, CNBC Indonesia
30 April 2021 09:10
FILE - In this Wednesday, March 11, 2020 file photo, a technician prepares COVID-19 coronavirus patient samples for testing at a laboratory in New York's Long Island. Wide scale testing is a critical part of tracking and containing infectious diseases. But the U.S. effort has been plagued by a series of missteps, including accuracy problems with the test kits the CDC sent to other labs and bureaucratic hurdles that slowed the entrance of large, private sector labs. (AP Photo/John Minchillo)
Foto: Vaksi (AP/John Minchillo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga penelitian dari India, Council of Science Industrial Research (CSIR) memaparkan surveinya yang menyebutkan golongan darah O kurang rentan atau lebih kebal terhadap Covid-19 dibanding golongan darah lainnya.

Adapun golongan darah B dan AB lebih rentan terhadap virus Corona. Menurut ahli CSIR, orang dengan golongan darah AB menduduki peringkat tertinggi dalam seropositif, diikuti oleh golongan darah B, seperti dikutip dari Wion News, Jumat (30/4/2021).

Survei ini dilakukan oleh tim peneliti yang terdiri dari 140 dokter di India. Sekitar 10.427 orang dewasa di negara tersebut secara sukarela menjadi subjek dari penelitian yang dilakukan CSIR ini.

Surveu ini menggunakan serosurvey yaitu tes serologi untuk memeriksa keberadaan antibodi. Ini dilakukan untuk mengetahui orang yang paling rentan terinfeksi virus Corona di negara tersebut.

Dalam penelitian tersebut, para ahli juga menyarankan orang-orang untuk mulai menerapkan pola makan vegetarian yang kaya akan serat. Hal ini mungkin bisa berperan penting dalam memberikan kekebalan terhadap virus Corona.

India kini sedang menghadapi gelombang kedua Covid-19 dengan tingkat infeksi yang tinggi. Worldometers mencatat hingga 30 April 2021, total kasus positif Covid-19 di India sudah tembus 18,754 juta kasus.

India kini menjadi negara terbesar kedua kasus positif Covid-19 setelah Amerika Serikat (AS). Total kasus aktif atau masyarakat yang masih positif Covid-19 mencapai 3,172 juta.

Profesor dari Departemen Computer Sciences and Engineering Indian Institute of Technology (IIT) Maninder Agrawa memprediksi puncak tsunami Covid-19 India terjadi pada 14-18 Mei 2021 di mana terdapat 3,8 juta hingga 4,8 juta kasus aktif Covid. Jumlah kasus positif baru akan mencapai 440 ribu kasus per hari pada 4-8 Mei 2021.

Prediksinya menggunakan model Susceptible, Undetected, Tested, and Removed Approach (SUTRA), dilansir dari Economic Times.


(roy/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Remehkan! 86% Pasien Covid-19 Alami Gejala Khas Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular