Diserang Orang-Orang Top, Bitcoin Justru Beri Sinyal Meroket

Tech - Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
26 April 2021 19:28
Bitcoin Foto: Getty image/CNBC

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga bitcoin ambrol dalam 2 pekan terakhir, semakin menjauhi rekor tertinggi sepanjang masa US$ 64.899.97/BTC. Mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ini bahkan diserang orang-orang top belakangan ini, tetapi pada perdagagangan Senin (26/4/2021) justru memberikan sinyal harganya akan kembali melesat.

Melansir data Refinitiv, bitcoin sepanjang pekan lalu merosot lebih dari 10% dan kembali ke bawah US$ 50.000/BTC. Sementara jika dilihat dari rekor tertinggi yang dicapai pada 14 April lalu, bitcoin sudah jeblok lebih dari 23%.

Nassim Nicholas Taleb, penulis buku Black Swan mengatakan bitcoin CS mirip dengan skema Ponzi, yang justru dilakukan secara terbuka.

Taleb sebenarnya pernah punya pandangan yang positif terhadap bitcoin, tetapi kemudian ia mengatakan "tertipu di awal".

"Sesuatu yang bergerak 5% sehari, 20% sebulan, mau naik atau turun, tidak mungkin sebuah mata uang. Pasti sesuatu yang lain," kata Taleb, sebagimana dilansir CNBC International, Sabtu (24/4/2021).

"Mata uang tanpa pengaturan dari negara bukanlah mata uang. Itu murni spekulasi. Seperti permainan yang diciptakan seseorang tetapi diberi nama mata uang," jelas Taleb.

Hal senada juga dikatakan investor legendaris, Warren Buffet.

"Saat Anda membeli aset nonproduktif, semua yang anda andalan adalah orang membayar lebih pada anda karena mereka lebih bersemangat saat ada orang lain datang," kata Warren, dikutip dari Express, Senin (26/4/2021).

Beberapa pekan lalu, CEO Berkshire Hathaway ini menyebut berinvestasi pada mata uang kripto adalah perjudian, dan memperingatkan para investor jika bitcoin dan mata uang kripto lain 'hampir pasti' berakhir buruk.

Meski sedang diserang dengan komentar-komentar pedas, harga bitcoin pada perdagangan hari ini justru naik. Pada pukul 16:45 WIB diperdagangkan di kisaran US$ 52.706,44/BTC, melesat 5,48%, melansir data Refinitiv. Sebelumnya pagi tadi, bitcoin sempat merosot ke US$ 57.000/BTC.

Secara teknikal, sinyal kebangkitan bitcoin terlihat setelah harganya 2 kali mencapai Fibonacci Extension 50% di kisaran US% 57.700/BTC. Level tersebut dicapai pagi tadi, setelahnya berbalik naik. Hal yang sama juga terjadi Jumat pekan lalu, bitcoin langsung memangkas pelemahan setelah mencapai level tersebut

idrGrafik: Bitcoin Harian
Foto: Refinitiv

Artinya, Fib. Extension 50% di kisaran US$ 57.700/BTC menjadi support yang kuat menahan penurunan harga bitcoin. Selama bertahan di atas level tersebut, bitcoin berpeluang besar akan kembali melesat.

Fib. Extension tersebut ditarik dari level terendah 2020 US$ 5.533,5/BTC pada 13 Maret lalu, dan level tertinggi tahun ini sebelum mengalami koreksi US$ 41.998,75/BTC pada 8 Januari lalu, dan titik terakhir di level terendah setelah mengalami koreksi US$ 28.745,55/BTC pada 22 Januari 2021.

Target penguatan terdekat ke US$ 58.600/BTC yang merupakan Fib. Extension 78%.

Namun, patut diwaspadai jika bitcoin menembus Fib. Extension 50% dan tertahan di bawahnya maka risiko harganya longsor cukup besar.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Roubini: Zaman Batu Lebih Baik Dari Bitcoin! Bakal Ambrol?


(pap/pap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading