
Sri Mulyani Diminta Jangan Tambah Anggaran Prakerja, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari meminta kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk tidak terus menambah anggaran Kartu Prakerja.
Hal tersebut disampaikan oleh Denni dalam Talk Show: Kartini Pendobrak Perubahan yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan, Rabu (21/4/2021), yang juga dihadiri oleh Sri Mulyani.
Sebelum Denni menjelaskan dirinya terjun mengurusi program Kartu Prakerja, Sri Mulyani menceritakan program Kartu Prakerja ditujukan untuk masyarakat yang terkena dampak pandemi.
"Maka Kartu Prakerja menjadi jaring pengaman tambahan. Bu Denni banting setir, gak tidur. Kurang orang, orangnya itu lagi itu lagi yang kerja. Harus buat desain pada jaring pengaman kelompok menengah ini," jelas Sri Mulyani.
"Ini Kartu Prakerja gak gampang. Banyak dinilai gampang ditukangi. Gak ada cita-cita yang gampang. Dengan niat yang baik, belum juga diterima dengan baik. Bagaimana Bu Denni merespons bertubi-tubi persoalan yang ada?," kata Sri Mulyani bertanya kepada Denni.
Denni pun menceritakan bagaimana dirinya dari menjadi Deputi Kantor Staf Presiden (KSP) harus kemudian maraton mengerjakan program Kartu Prakerja.
Ditambah adanya pandemi Covid-19 yang mengharuskan Denni dan Manajemen Kartu Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja lainnya membuat sistem Kartu Prakerja menjadi semi bansos dan harus diselenggarakan secara digital.
"Saya ditemukan dengan orang-orang hebat yang sudah tuntas dengan dirinya. Anak-anak dengan talenta luar biasa. Tim saya sedikit dengan lintas latar belakang dan generasi, dan harus bisa menolong masyarakat yang terdampak," tuturnya.
Denni pun berusaha menyemangati dirinya, yang kemudian ditanggapi lagi oleh Sri Mulyani. "Lah kan anggarannya ditambahkan waktu itu," tutur Sri Mulyani.
Kendati demikian, Denni justru merespon seolah dirinya tidak ingin anggaran Kartu Prakerja ditambahkan. Dan meminta Sri Mulyani untuk tidak terus menerus menambah anggaran Kartu Prakerja.
"Lah makanya itu, Bu. Saya berpikir jangan ditambahkan terus, Bu," ujar Denni.
Sri Mulyani kemudian menimpali. Menurut dia, program Kartu Prakerja adalah demi membantu masyarakat yang berdampak pandemi. Jadi, mau tidak mau anggaran program Kartu Prakerja harus ditambah.
"Intinya mau gak mau ditambah. Tapi masyarakat mau ditambah. Tidak ada, yang penting masyarakat menikmati," timpal Sri Mulyani.
Sebagai gambaran, pemerintah awalnya mengalokasikan anggaran program Kartu Prakerja 2021 ini sebesar Rp 10 triliun untuk 2,7 juta penerima. Seiring berjalannya waktu kemudian anggaran untuk program Kartu Prakerja ini ditambah menjadi total Rp 20 triliun.
Alasan kenaikan anggaran diklaim karena adanya efek positif dari keberlanjutan program ini. Dengan besaran anggaran yang sama dengan tahun lalu, diharapkan penerima manfaat dari program ini juga sama atau bahkan meningkat. Adapun penerima manfaat program Kartu Prakerja di tahun 2020 sebanyak 5,6 juta orang.
"Ini anggaran di Kementerian Keuangan, ibu adalah penguasa anggaran dari kami, bagian dari Komite Cipta Kerja. Jadi terima kasih Bu, karena saya terus terang ini inovasi pertama pemerintah punya layanan public end to end digital, dengan kecepatan yang luar biasa. Terima kasih," kata Denni mengakhiri ceritanya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saat Sri Mulyani 'Ditodong' Hentikan Ekspor Kelapa Bulat
