Saat Sri Mulyani 'Ditodong' Hentikan Ekspor Kelapa Bulat

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
21 April 2021 21:01
INFOGRAFIS, Daftar 7 Bumn Yang Masih Merugi
Foto: Ilustrasi Sri Mulyani (CNBC Indonesia/Edward Ricardo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah saat ini terus giat untuk melakukan ekspor guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Salah satu komoditas yang mulai dilirik pemerintah RI adalah buah kelapa.

Sri Mulyani menjelaskan, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Segala produk bisa dihasilkan di tanah air, mulai dari bahan baku yang masih mentah, sampai bahan jadi.

"Saya mendukung upaya untuk menciptakan nilai tambah dari ekspor kita. Maka kebijakan pemerintah sekarang ini dengan UU Cipta Kerja di dalam rangka untuk membuat dunia usaha mudah di dalam memulai bisnisnya," ujar Sri Mulyani dalam Talk Show: Kartini Pendobrak Perubahan yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan, Rabu (21/4/2021).

Dalam talk show tersebut, Sri Mulyani berkesempatan untuk berbincang langsung dengan perempuan di Indonesia yang menginspirasi, salah satunya adalah Istikanah. Ia adalah salah satu pengusaha briket pengusaha briket tempurung kelapa, yang sudah melakukan ekspor hasil usahanya ke berbagai negara.

Dalam kesempatan itu, Istikanah bertanya kepada Sri Mulyani, "Bisakah pemerintah untuk melakukan pembatasan daripada ekspor kelapa bulat?," ujarnya.

Menjawab pertanyaan itu, Sri Mulyani melihat bahwa gaya hidup masyarakat di negara maju, seperti Amerika Serikat saat ini telah mengarah kepada kehidupan sehat. Hal ini didasarkan Sri Mulyani dari pengalamannya saat tinggal di negeri Paman Sam tersebut.



Di mana, anak muda di AS, kata Sri Mulyani, saat ini tidak lagi minum-minuman berpemanis karbon, mereka lebih suka air biasa atau kelapa.

"Terutama yang suka olahraga, seperti yoga. Itu kayaknya sudah semacam, di semua tempat yoga, ada orang jualan air kelapa itu. Jadi saya mengatakan kalau ini menjadi lifestyle dari kebanyakan masyarakat di negara maju, ini menjadi pasar yang luar biasa besar," jelas Sri Mulyani.

Pemerintah, lanjut Sri Mulyani, bisa saja melakukan regenerasi kebun-kebun kelapa dan dari sisi pengusaha, menyeimbangkan antara permintaan buah kelapa yang bulat dan yang merupakan produk turunannya.

"Pasti ibu karena bahan bakunya berasal dari batok kelapa, kalau diekspor ya bahan bakunya hilang, ini persis seperti rotan," ujar Sri Mulyani kepada Istikanah.

Oleh karena itu, Sri Mulyani berencana untuk membicarakan terkait potensi buah kelapa ini dengan jajaran menteri kabinet lainnya.

"Jadi cerita-cerita ini kita akan masukkan dalam policy dengan menko perekonomian dan menteri terkait, dan kita akan cari policy terbaik. Tapi jangan menyerah Bu Isti ya," pungkas Sri Mulyani.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular