CNBC Indonesia VIP Forum

Terjun ke Dunia Bank Digital, Begini Pengakuan Bos BCA

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
08 April 2021 16:51
Direktur Utama Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja dalam acara VIP Forum bertajuk
Foto: Direktur Utama Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja dalam acara VIP Forum bertajuk

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ikut meramaikan kehadiran bank digital setelah mengambil saham Bank Royal pada November 2019. Bank Digital BCA ditargetkan bisa beroperasi pada pertengahan 2021 dan menyasar nasabah milenial yang cenderung digital savvy.

Dari banyaknya bank digital yang bermunculan, ada sejumlah investor besar di baliknya. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengungkapkan saat ini perusahaan memiliki kekuatan cukup untuk menopang bank digital terbarunya. Dia menilai untuk bersaing di pasar yang semakin ketat maka bank digital harus didukung oleh institusi dan permodalan yang kuat.

"Saya kira BCA lebih dari cukup," kata Jahja, dalam VIP Forum Digital Bank, Kamis (8/4/2021

Meski demikian, di pasar yang terbuka ini akan ada selalu kesempatan adanya investor baru. Kolaborasi dengan kompetitor dan kehadiran investor baru, menurutnya juga biasa terjadi dalam industri fintech.

"Sudah biasa terjadi, hari ini kompetitor besok temenan. Tidak harus ditetapkan sekarang sekarang seperti menutup mata, tapi kita harus melirik kiri dan kanan. Jangan malu buat copy paste," ujarnya.

Yang pasti, untuk memenuhi kebutuhan pasar yang spesifik ini, maka permodalan bank digital pun tidak bisa main-main. Apalagi persaingan semakin ketat karena semakin banyak bank digital yang hadir.

"Semua digital bank digital harus punya institusi kuat di belakangnya. Kalau hanya konversi saja tanpa ada dukungan kuat akan berat perkembangannya," kata dia.

Jahja mengungkapkan jangan sampai seperti ketika izin perbankan dipermudah sehingga ada 200 lebih bank baru. Namun hanya sedikit yang dapat bertahan dan berkembang besar.

"Artinya betul-betul kalau mau mengembangkan bank digital harus ada permodalan kuat dan institusi kuat untuk mendorong, tanpa itu forget it. Jadi apakah investor bersedia investasi yang demikian besar dengan persaingan yang semakin ketat," ujar Jahja.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Kejahatan Cyber Mengincar Sektor Keuangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular