CNBC Indonesia VIP Forum

Bos BCA Bocorkan Layanan Bank BCA Digital

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
08 April 2021 16:50
Direktur Utama Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja dalam acara VIP Forum bertajuk
Foto: Direktur Utama Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja dalam acara VIP Forum bertajuk

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Jahja Setiaatmadja mengungkapkan layanan Bank Digital BCA dirancang spesifik menyasar kelas nasabah milenial. Menurutnya, digitalisasi perbankan sebenarnya sudah dikembangkan dengan internet banking dan mobile banking, hanya saja Bank Digital menyiapkan layanan kelas nasabah yang berbeda dari konvensional.

"Saya pikir akan serupa model yang dikembangkan, dengan kelas nasabah berbeda karena benar-benar membentuk apa yang disukai milenial. Market milenial ini sangat luas, dengan Bank Digital BCA akan memberikan kemudahan layaknya digital bank sepenuhnya," kata Jahja dalam diskusi virtual VIP Forum Digital Bank, digelar CNBC Indonesia, Kamis (8/4/2021)

Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang spesifik ini, maka permodalan bank digital pun tidak bisa main-main. Apalagi persaingan semakin ketat karena semakin banyak bank digital yang hadir.

"Semua  bank digital harus punya institusi kuat di belakangnya. Kalau hanya konversi saja tanpa ada dukungan kuat akan berat perkembangannya," kata dia.


Jahja mengungkapkan jangan sampai seperti 1988, ketika izin perbankan dipermudah sehingga ada 200 lebih bank baru. Pada akhirnya, hanya sedikit yang bisa bertahan dan berkembang besar.

"Artinya kalau mau betul-betul mengembangkan bank digital harus ada permodalan kuat dan institusi kuat untuk mendorong, tanpa itu forget it. Jadi apakah investor bersedia investasi yang demikian besar dengan persaingan yang semakin ketat," ujar Jahja.

Dia mengungkapkan, Bank Digital BCA yang akan beroperasi pertengahan tahun ini berencana mengembangkan simpanan (funding) dan pembayaran (payment) lebih dulu. Setelah itu baru akan berkembang pada pemberian pinjaman atau lending.

Dengan hadirnya bank digital, layanan yang diberikan akan lebih terintegrasi dengan cakupan nasabah yang beragam. Selama ini BCA memiliki nasabah eksisting sehingga dengan adanya bank digital ada segmen tertentu yang bisa difokuskan.

Sebelumnya Jahja menjelaskan, secara sederhana, dapat diartikan neo bank di BCA Digital adalah bank yang menjalankan seluruh bisnisnya secara digital, tidak mempunyai kantor cabang (branchless). Menurut Jahja, nantinya Bank Digital BCA juga akan tergabung dengan ekosistem perseroan seperti misalnya ATM BCA.

"Iya (jadi neo bank), karena secara bank digital tidak punya cabang, tidak langsung handling cash, itu dompleng kepada ATM BCA," beber Jahja belum lama ini.

BCA mengambilalih saham Bank Royal pada November 2019. "Nilai pengambilalihan yang dilakukan adalah sebesar Rp 988.046.957.182. Transaksi bukan merupakan transaksi material," tulis Jahja, dalam pengumuman di Bursa Efek Indonesia.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Limit Transaksi Fitur BagiBagi Uang BCA Naik Rp50 Juta/Hari

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular