
LG Tutup Bisnis Smartphone, Begini Nasib Penggunanya

LG memutuskan untuk menutup bisnis smartphone setelah merugi selama enam tahun berturut-turut. Total kerugiannya mencapai US$4,5 miliar. Dengan penutupan ini LG akan fokus pada bisnis lain yang tetap bertumbuh seperti komponen kendaraan listrik, perangkat yang terhubung dan smart home.
LG termasuk produsen yang lebih awal memasarkan ponsel dengan sejumlah inovasi termasuk kamera sudut ultra lebar dan pernah menjadi produsen smartphone terbesar ketiga di dunia di tahun 2013 setelah Samsung dan Apple.
Namun kemudian, model andalannya mengalami kesalahan perangkat lunak dan perangkat keras yang dikombinasikan dengan pembaruan perangkat lunak yang lebih lambat membuat konsumen mulai meninggalkan smartphone ini. Analis juga mengkritik perusahaan karena kurangnya keahlian dalam pemasaran dibandingkan dengan saingan dari China.
Saat ini pangsa globalnya hanya sekitar 2%. Tahun lalu pengiriman ponsel LG hanya 23 juta unit, bandingkan dengan Samsung yang mengirimkan 256 juta perangkat, menurut Counterpoint.
Selain Amerika Utara, LG punya pangsa yang besar di Amerika Latin, di mana ia menempati peringkat kelima. "Di Amerika Selatan, perusahaan Samsung dan China seperti Oppo, Vivo dan Xiaomi diharapkan mendapat keuntungan di segmen low to mid-end," kata Park Sung-soon, analis di Cape Investment & Securities.
Divisi smartphone LG, yang terkecil dari lima divisinya, yang menyumbang sekitar 7% dari pendapatan diharapkan akan ditutup pada 31 Juli. Di Korea Selatan, karyawan divisi tersebut akan dipindahkan ke bisnis dan afiliasi LG Electronics lainnya, sementara di tempat lain keputusan tentang ketenagakerjaan akan dibuat di tingkat lokal.
(roy/sef)[Gambas:Video CNBC]
