
Internet First Media Lemot Seharian, Ini Penyebabnya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama First Media jadi buah bibir seharian ini di lini masa Twitter karena internet dirasa lemot. Pihak penyedia provider layanan internet itu mengatakan gangguan itu akibat putusnya sistem komunikasi kabel bawah laut atau SKLL yang terputus.
"Hi First People. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya ya. Kami informasikan bahwa saat ini sedang terjadi gangguan sistem komunikasi kabel bawah laut (kabel B2JS dan kabel Jakabare) yang digunakan oleh LinkNet dan juga oleh beberapa provider internet lainnya," kata First Media dalam akun Twitternya, dikutip Senin (5/4/2021).
Perusahaan itu menambahkan putusnya SKLL berdampak atas terganggunya layanan internet pada privider yang menggunakan kabel laut. First Media juga sedang melakukan pemulihan dan berharap sudah dapat kembali nomral dalam waktu 1x24 jam.
"Saat ini, tim First Media sedang mengupayakan untuk pemulihan layanan untuk seluruh pelanggan dan diharapkan pemulihan dapat selesai dalam waktu 1x24 jam atau maksimal besok jam 12.00 WIB. Terima kasih," tulis First Media.
Sementara itu gelombang keluhan lemotnya akses internet First Media masih disampaikan oleh para pengguna Twitter. Unggahan penjelasan masalah putusnya kabel laut di akun First Media juga masih diserbu oleh sejumlah penggunanya.
Terdapat 410 komentar yang mengisi kolom reply tweet tersebut. Beberapa pengguna menyayangkan kejadian kesulitan mengakses internet ini.
Selain itu sampai pukul 19:14 Senin malam ini First Media masih masuk jadi salah satu topik trending di Twitter. Sejumlah pengguna Twitter masih banyak yang menyuarakan sulitnya mengakses sinyal internet dari provider tersebut hingga saat ini.
Adapula netizen yang juga pelanggan First Media yang mengalami kesulitan untuk melakukan kegiatan akibat masalah sinyal ini.
Indosat sendiri sudah mengakui sistem Komunikasi Kabel Laut Jawa-Kalimantan-Batam-Singapore atau SKLL Jakabare putus. Namun, perusahaan operator itu menyebutkan tidak ada dampak dari kejadian tersebut.
"Secara umum tidak ada dampak dari putusnya SKKL Jakabare tersebut karena Indosat menerapkan sistem redudancy untuk semua traffic backbone internasional sehingga tidak ada dampak langsung terhadap pelanggan selular," kata SVP Corporate Communication Indosat Ooredoo, Steve Saerang kepada CNBC Indonesia, Senin (5/4/2021).
Dia menambahkan tim operasional juga berusaha intensif untuk mengembalikan sambungan. Rencananya SKLL Jakabare sudah dapat kembali dipergunakan dalam waktu 2x24 jam.
SKLL Jakabare memiliki panjang 1300 Kilometer. Dibangun pada tahun 2008, kabel tersebut melewati wilayah Jawa, Kalimantan, Batam dan Singapura.
Presiden Direktur & CEO Indosat saat itu, Harry Sasongko menyebutkan SKLL Jakabare berkapasitas 160 Gbps. Pembangunan menggunakan vendor dari jepang yakni NEC dan investasinya mencapai US$100 juta, dikutip dari Detik.
Kabel optik itu bertugas menyalurkan trafik untuk seluler, data dan internet, sirkuit sewa domestik dan internasional. Selain juga mengoperasikan jasa telekomunikasi berbasis protokol internet.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabel Bawah Laut Indosat Putus, Internet First Media Lemot