Rumah Sakit Berlin Stop Vaksin Covid ke Wanita Dewasa

roy, CNBC Indonesia
30 March 2021 19:51
Vaksin AstraZeneca. (AP/Christophe Ena)
Foto: Vaksin AstraZeneca. (AP/Christophe Ena)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rumah Sakit pemerintah di Berlin Jerman, Charite dan Vivantes menghentikan sementara penyuntikan vaksin AstraZeneca bagi wanita berusia 55 tahun ke bawah. Hal ini dikonfirmasikan oleh rumah sakit setempat.

Kebijakan ini mengikuti adanya laporan pembekuan darah serius yang jarak terjadi, pendarahan, dan beberapa kasus ada kematian setelah vaksinasi, terutama pada wanita muda.

"Dari sudut pandang Charite, langkah ini diperlukan karena telah diketahui adanya trombsis vena serebral pada wanita di Jerman," ujar juru bicara Rumah Sakit Charite seperti dikutip dari Reuters, Selasa (30/3/2021).

Charite mengatakan tindakan itu adalah tindakan pencegahan sementara sambil menunggu penilaian akhir. Tidak ada komplikasi yang terjadi di rumah sakit ini setelah vaksinasi dengan AstraZeneca.

Seorang juru bicara klinik Vivantes juga mengatakan mengambil langkah untuk menghentikan penyuntikan bagi wanita yang lebih muda adalah tindakan pencegahan.

Sekitar 19.000 orang bekerja di rumah sakit Charite dan 17.000 di Vivantes, yang mengoperasikan klinik serta rumah perawatan.

Media Tagesspiegel yang pertama kali melaporkan keputusan itu. Sekitar dua per tiga staf di Charite telah divaksinasi, dan 70% dari pekerja tersebut telah menerima satu suntikan vaksin AstraZeneca.

Banyak negara Eropa yang sempat menghentikan menggunakan vaksin AstraZeneca karena insiden pembekuan darah pada awal bulan ini. Namun sebagian besar negara itu sudah kembali menggunakan vaksin AstraZeneca.

Prancis mengambil langkah berbeda regulator medis Eropa di mana vaksin AstraZeneca hanya boleh diberikan kepada mereka yang berusia di atas 55 tahun. Hal ini didasarkan bukti pembekuan darah terjadi pada orang muda.

Pejabat Kesehatan Kanada mengatakan pada Senin (29/3/2021) bahwa mereka akan berhenti menyuntikkan vaksin AstraZeneca kepada orang yang berusia di bawah 55 tahun dan memerlukan analisis baru tentang manfaat dan risiko vaksin berdasarkan usia dan jenis kelamin.


(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harapan Itu Ada! Ini Kabar Bahagia Soal Vaksin Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular