
Vaksin Sputnik Kena Black Propaganda AS, Ini Ancaman Rusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia mengatakan bahwa tekanan ke beberapa negara untuk tidak membeli vaksin Sputnik V memang tinggi, tapi kemungkinan tidak akan berlanjut.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov membuat pernyataan tersebut saat diminta pendapatnya atas laporan pemerintah AS yang tampaknya menunjukkan bahwa Amerika Serikat telah mencoba menghalangi Brasil untuk membeli Sputnik V.
Laporan tersebut, yang diterbitkan di situs web Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) AS, merinci pekerjaan Office of Global Affairs (OGA) AS.
Laporan tersebut menguraikan upaya diplomatik badan tersebut untuk melawan apa yang digambarkannya sebagai upaya oleh negara-negara, termasuk Rusia, untuk meningkatkan pengaruh mereka di kawasan tersebut, yang merugikan keselamatan dan keamanan AS.
"Contohnya termasuk menggunakan kantor Atase Kesehatan OGA untuk membujuk Brazil agar menolak vaksin COVID-19 Rusia," kata laporan pemerintah dilansir Reuters, Selasa (16/3/2021).
Peskov menolak berkomentar secara khusus tentang laporan itu tetapi mengatakan Rusia menentang untuk politisasi situasi seputar vaksin.
"Di beberapa negara, ada tekanan yang cukup kuat... tindakan egois untuk menekan negara lain untuk membatalkan vaksin sama sekali tidak ada prospeknya," katanya.
"Kami percaya bahwa harus ada dosis vaksin sebanyak mungkin sehingga semua negara, termasuk yang paling miskin, memiliki kesempatan untuk menghentikan pandemi," kata Peskov lagi.
Kedutaan Besar AS di Moskow merujuk permintaan komentar ke Departemen Luar Negeri AS. Namun Departemen tersebut belum memberikan tanggapan.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erdogan Kepincut Vaksin Covid-19 Russia Sputnik V?