
Jadi Ancaman, China Mau Lucuti Bisnis Media Alibaba Jack Ma

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China dikabarkan telah meminta Alibaba Group Holding untuk melepas kepemilikannya di perusahaan media. Hal ini karena pejabat khawatir pada pengaruh raksasa teknologi ini dalam menciptakan atau mengontrol opini publik.
Wall Street Journal yang pertama memberitakan hal ini dengan mengutip beberapa sumber yang mengetahui perintah tersebut dan dilansir CNBC Indonesia dari The Strait Times, Selasa (16/3/2021).
Diskusi ini telah diadakan sejak awal tahun ini, setelah regulator China meninjau daftar aset perusahaan media milik Alibaba Group padahal bisnis utama perusahaan adalah perdagangan ritel online.
Sumber Wall Street Journal mengungkapkan pejabat China terkejut dengan luasnya jangkau Alibaba melalui media dan meminta kelompok tersebut membuat rencana untuk mengurangi kepemilikan di media secara signifikan.
Alibaba Grup, yang didirikan oleh miliarder Jack Ma, telah mengumpulkan aset media yang mencakup media cetak, penyiaran, digital, media sosial, dan periklanan.
Alibaba memiliki saham di platform Weibo mirip Twitter, beberapa outlet berita digital dan cetak China yang populer, serta surat kabar berbahasa Inggris South China Morning Post (SCMP) yang terkenal di Hong Kong. Beberapa dari kepemilikan ini ada di perusahaan-perusahaan yang terdaftar di AS.
Pengaruh yang besar ini disebut tak disukai oleh Partai Komunis China dan perangkat propaganda partai yang kuat. Ada kekhawatiran yang berkembang dalam beberapa tahun terakhir atas pengaruh media Alibaba dan bagaimana perusahaan mungkin telah memanfaatkan investasinya dalam berita dan media sosial untuk memengaruhi kebijakan pemerintah yang dianggap tidak menguntungkan bagi bisnisnya.
Hingga berita ini dipublikasikan Alibaba menolak berkomentar dan Departemen Propaganda Partai Komunis China tidak menanggapi pertanyaan Wall Street Journal.
Sebelumnya, pemimpin China Xi Jinping secara pribadi telah memerintahkan pembatalan IPO Ant Group di pasar saham Hong Kong dan Shanghai. Aksi korporasi ini disebut sebagai pengumpulan dana terbesar di dunia melalui pasar modal bila terealisasi.
(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Alibaba Sempat Anjlok, Lah Ini Dia Biang Keroknya