Kasus Covid-19 Melandai, RI Harus Tetap Waspada!

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
15 March 2021 13:01
Sebanyak 150 orang pedagang pasar tradisional menjalani Swab COVID-19 yang dilakukan oleh puskesmas Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. 17/6/20. CNBC Indonesia/Tri Susilo

Swab COVID-19  dilaksanakan oleh pihak Puskesmas Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat pada Rabu (17/6/2020) mulai pukul 08.00 hingga selesai. Seluruh petugas medis yang melaksanakan Swab test juga dibekali alat pelindung diri (APD) lengkap.

"Ada 150 orang, terdiri dari pedagang Pasar Pluis dan petugas kebersihan," kata Dr. Darius Kepala Puskesmas Kecamatan Palmerah. 

Darius menyebut langkah ini dilakukan guna mencegah penularan virus Corona baik kepada pelanggan maupun pedagang.

Sebab, beberapa kasus Covid-19 di daerah lain bermula dari para pedagang pasar yang dinyatakan positif Covid-19. 

"Untuk protokol kesehatan mencegah penularan Covid 19, kami di Pasar Pluis juga rutin melakukan pengecekan suhu kepada pedagang, konsumen, dan pemberitahuan yang tidak memakai masker," jelasnya.   

Pantauan CNBC Indonesia dilapangan antusias pedagang pasar sangat banyak, banyak pedagang yang was was karena makin maraknya penularan covid-19 lewat pasar tradisional.

Sebelumnya Swab tes dan rapid tes juga dilakukan di Pasar Slipi Jaya, Pasar Loksen Slipi, Pasar Kencar Kota Selatan.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Swab Test Pedagang Pasar Pluis (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertambahan kasus Covid-19 di Indonesia melandai, terbukti dari data kementerian kesehatan RI per Minggu (14/3) jumlah kasus bertambah 4 ribuan. Tak hanya Indonesia, kasus global juga menunjukkan hal yang sama.

"Global angka turun 6-7 pekan terakhir. Walau 2 pekan terakhir naik sedikit. Tren memang turun. Jadi kalau global turun, dapat saja di RI turun," kata Guru Besar FKUI & mantan Direktur Regional WHO SEARO, Profesor Tjandra Yoga Aditama, kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Senin (15/3/2021).

Menurutnya, penurunan kasus harus dilihat dari dua sisi. Pertama mulai dari angka yang setiap hari dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan RI. Kedua bagaimana angka di RS.

"Saya tahu beberapa RS 100% digunakan untuk Covid-19 sekarang mulai membuka bangsalnya untuk penyakit lain," katanya.

Dia mengusulkan, angka yang dipublikasikan setiap hari, diinformasikan juga mengenai angka tes yang dilakukan. Apakah menggunakan metode PCR atau rapid test antigen.

"Saya percaya ada penurunan, dampak dari semua 3M, 3T, PPKM mikro, semua berdampak. Kita masih mesti ikuti perkembangan ini," pungkasnya.

Informasi saja, Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI di Jakarta, Minggu (14/3/2021) hingga pukul 12.00 WIB saat ini sebanyak 1,41 juta kasus covid-19 tercatat di Indonesia.

Sementara itu kasus aktif turun 1.030 menjadi 137.912. Kasus aktif adalah, jumlah masyarakat yang masih terpapar virus, baik yang dirawat di RS, isolasi mandiri atau isolasi di tempat yang telah ditentukan.

Sebanyak 37.825 spesimen diperiksa. Selanjutnya ada 62.804 suspek yang tercatat hingga hari ini. Kabar baiknya, kesembuhan juga terus meningkat. Tercatat kesembuhan bertambah 5.647 atau menjadi 1,24 juta.

Meski begitu, kasus kematian belum bisa dihindari. Adapun angkanya memang menurun dibanding hari sebelumnya, bertambah 97 kasus. Total kasus meninggal akibat Covid-19 di Indonesia menjadi 38.426 kasus.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Varian Baru Virus Corona & Ancaman Kenaikan Kasus Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular