Awas! Dijual Vaksin Covid Rp 3,6 Juta, Bayar Pakai Bitcoin

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
08 March 2021 17:05
Ilustrasi peretasan jaringan internet
Foto: CNBC

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyuntikan vaksin Covid-19 atau vaksinasi yang diselenggarakan sejumlah negara, ternyata dimanfaatkan oleh aktor jahat atau scammer untuk mencari keuntungan.

Peneliti Kasperksy menemukan adanya iklan penjualan tiga vaksin Covid-19, yakni vaksin Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Moderna. Iklan ini ditemukan setelah perusahaan keamanan siber ini memeriksa 15 pasar berbeda di Darknet.

Terdapat juga penjual yang mengiklankan vaksin "COVID19" yang tidak terverifikasi. Mayoritas penjual berasal dari Prancis, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat, dan harga per dosis berkisar antara US$ 250 atau setara Rp 3,6 juta (asumsi Rp 14.300/US$) hingga US$ 1.200 (Rp 17,2 juta), dengan biaya rata-rata sekitar US$ 500 (Rp 7,2 juta).

Komunikasi dilakukan melalui aplikasi perpesanan terenkripsi seperti Wickr dan Telegram, sementara pembayaran diminta dalam bentuk mata uang kripto, terutama bitcoin.

Mayoritas penjual underground ini sudah melakukan sekitar 100-500 transaksi, yang menunjukkan bahwa mereka telah menyelesaikan penjualan sedangkan kejelasan barang tersebut masih belum diketahui efektivitasnya.

Dengan informasi yang tersedia untuk para ahli Kaspersky, tidak mungkin untuk mengetahui berapa banyak dari dosis vaksin yang diiklankan secara online adalah dosis yang tepat dan berapa banyak iklan yang merupakan penipuan.

Bahkan jika Anda menerima sesuatu melalui pos, kemungkinan besar informasi yang diterima bukan merupakan dosis yang efektif dan valid. Lebih penting lagi, mendapatkan dosis seperti itu adalah ilegal.

"Anda dapat menemukan apa saja di Darknet, jadi tidak mengherankan jika penjual di sana mencoba memanfaatkan proses vaksinasi yang sedang dilaksanakan hampir di seluruh penjuru dunia.

"Selama setahun terakhir, ada banyak penipuan yang mengeksploitasi topik COVID, dan banyak di antaranya berhasil. Saat ini, tidak hanya orang-orang yang menjual dosis vaksin, tetapi mereka juga menjual "catatan vaksinasi" - sebuah potongan kertas yang dapat membantu Anda bepergian dengan bebas."

"Penting bagi pengguna untuk terus berhati-hati terhadap setiap "kesepakatan" yang terkait dengan pandemi, dan, tentu saja, membeli vaksin dari forum Darknet bukan ide yang baik," ujar Dmitry Galov, pakar keamanan di Kaspersky, dalam keterangan tertulis, Senin (8/3/2021).

Untuk tetap aman dari scammer pada saat COVID, para ahli Kaspersky merekomendasikan:

  • Jangan pernah membeli produk, termasuk vaksin, di Darknet
  • Jika melihat iklan tentang sesuatu yang berhubungan dengan COVID, perhatikan baik-baik URL situs yang Anda kunjungi. Jika hanya satu huruf yang terlihat tidak pada tempatnya, atau jika .com yang biasa telah diganti dengan .com.tk atau sesuatu yang serupa dengan itu, firasat Anda akan memberi tahu bahwa itu adalah phishing. Jangan pernah memasukkan informasi pribadi di situs semacam itu.
  • Perhatikan tata bahasa dan tata letak di situs yang Anda kunjungi dan email yang Anda terima. Jika terlihat mencurigakan, jangan pernah untuk melanjutkan akses lebih jauh.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produsen Vaksin Pfizer & Moderna Tolak Trump, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular