Produsen Vaksin Pfizer & Moderna Tolak Trump, Kenapa?

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
08 December 2020 16:12
President Donald Trump participates in a Veterans Day wreath laying ceremony at the Tomb of the Unknown Soldier at Arlington National Cemetery in Arlington, Va., Wednesday, Nov. 11, 2020. (AP Photo/Patrick Semansky)
Foto: Presiden AS Donald Trump mengikuti upacara peletakan karangan bunga Hari Veteran di Pemakaman Nasional Arlington di Arlington, Va., Rabu (11/11/2020). (AP / Patrick Semansky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pengembang vaksin terkemuka Pfizer dan Moderna menolak undangan Presiden Amerika SerikatĀ Donald Trump untuk menghadiri untuk menghadiri "KTT Vaksin" yang diadakan Gedung Putih.

Dikutip dari CNBC International, Pertemuan tersebut, yang dijadwalkan pada hari Selasa (8/12/2020) dilakukan menjelang peninjauan kandidat vaksin Moderna dan Pfizer-BioNTech dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Pertemuan ini akan akan langsung dihadiri oleh Trump, Wakil Presiden Mike Pence dan eksekutif sektor swasta.

Pejabat perusahaan bioteknologi yang mengetahui rencana KTT ini menafsirkannya sebagai kesempatan bagi Gedung Putih untuk menekan FDA agar segera mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat untuk dua kandidat vaksin, Stat News melaporkan pekan lalu.

Para undangan pada pertemuan tersebut termasuk distributor obat, apotek dan perusahaan logistik seperti McKesson, Walgreens Boots Alliance, CVS Health, United Parcel Service dan FedEx.

Stat News sebelumnya melaporkan bahwa Pfizer dan Moderna tidak akan menghadiri KTT tersebut, mengutip sumber yang mengetahui perencanaan acara tersebut.

Sikap Trump mengenai vaksin memang membuat beberapa perusahaan cukup sakit hati. Sebelumnya Trump menuduh ada konspirasi politik yang menjatuhkannya setelah ia melihat bahwa hasil efektivitas vaksin dikeluarkan setelah ia terkonfirmasi kalah dari rivalnya Joe Biden.

Sementara itu, AS masih dihantui oleh tingginya kasus Covid-19. Negeri Paman Sam masih merupakan negara dengan kasus positif Covid-19 terbesar di dunia. Tercatat menurut worldometer per Selasa (8/12/2020), kasus positif terkonfirmasi sebanyak 67 juta lebih kasus dengan 1,5 juta kematian.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Suntik Vaksin Corona ke Usia 19-56 Tahun, Ini Kata Terawan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular